dc.description.abstract | Latar belakang: Luka bakar adalah luka yang terjadi karena adanya kontak kulit dengan sumber panas seperti api, uap panas, bahan kimia, dan radiasi. Obat topikal yang umum diberikan pada luka bakar adalah silver sulfadiazine. Penggunaan obat medis dalam jangka panjang dapat menimbulkan efek samping sehingga diperlukan alternatif pengobatan yang mudah ditemui., Madu dan kulit manggis merupakan bahan alami yang dapat digunakan sebagai obat alternatif pada penanganan luka bakar.
Tujuan: Membandingkan efektivitas madu hutan 100% dan ekstrak kulit manggis 15% terhadap penyembuhan luka bakar derajat IIA.
Metode: Penelitian ini menggunakan metode eksperimental murni dengan pengamatan post test only with control group design, yaitu membandingkan pengaruh madu hutan konsentrasi 100% dan gel ekstrak kulit manggis 15%. Sampel pada penelitian ini adalah 24 ekor tikus wistar Rattus norvegicus jantan yang dibagi dibagi dalam 4 kelompok. Kelompok 1 merupakan kelompok yang diberikan madu, kelompok 2 diberikan ekstrak kulit manggis, kelompok 3 diberikan silver sulfadiazine sebagai kontrol positif dan kelompok 4 yang tidak merupakan kelompok kontrol negatif yang tidak diberikan perlakuan apapun, hanya diberikan makan dan minum. Pemberian perlakuan dilakukan selama 14 hari. Diameter luka bakar diamati dan diukur selama 14 hari, sejak hari pertama pemberian perlakuan. Hasil dan kesimpulan : Diameter luka bakar pada kelompok yang diberikan madu hutan dan gel ekstrak kulit manggis semakin mengecil sejak hari pertama sampai hari ke 14 pemberian perlakuan walaupun tidak terdapat perbedaan yang signifikan antara madu hutan dan gel ekstrak kulit manggis. Kelompok yang diberikan madu menunjukkan hasil rata rata panjang luka yang paling kecil dibandingkan gel ekstrak kulit manggis. Berdasarkan hasil tersebut dapat disimpulkan bahwa madu dan ekstrak kulit manggis efektif dalam menyembuhkan luka bakar derajat IIA. | en_US |