DESKRIPSI KOMPETENSI APARATUR DESA, PEMANFAATAN TEKNOLOGI INFORMASI, DAN SISTEM PENGENDALIAN INTERN PEMERINTAH DALAM PELAKSANAAN AKUNTABILITAS DANA DESA

Abstract

Berdasarkan Undang-Undang No 6 tahun 2014 tentang desa, Alokasi Dana Desa paling sedikit 10% dari dana perimbangan yang diterima Kabupaten/Kota dalam anggaran pendapatan dan belanja daerah setelah dikurangi Dana Alokasi Khusus. Penganggaran dana desa dari tahun ke tahun signifikan mengalami peningkatan. Dana desa yang besar memiliki peluang menimbulkan kecemasan perihal pengalokasiannya. Untuk itu, aparatur desa harus mampu mengelola keuangan desa dengan baik yang diikuti dengan ketentuan yaitu transparan, akuntabel, partisipasif, disiplin dan tertib. Akuntabilitas memiliki peranan guna mengetahui penggunaan ADD sudah tepat sasaran atau tidak. Tujuan penelitian ini yaitu 1) mengetahui kompetensi aparatur desa dalam pelaksanaan akuntabilitas dana desa. 2) mengetahui pemanfaatan teknologi informasi dalam pelaksanaan akuntabilitas dana desa. 3) mengetahui sistem pengendalian intern pemerintah (SPIP) dalam pelaksanaan akuntabilitas dana desa. Jenis penelitian ini adalah berupa deskripsi yang bertujuan untuk mengetahui kompetensi aparatur desa, pemanfaatan teknologi informasi, dan sistem pengendalian intern pemerintah (SPIP) dalam pelaksanaan akuntabilitas dana desa di Desa Selat Besar Kabupaten Labuhanbatu. Penelitian ini menggunakan metode pengumpulan data metode survei dengan teknik pengumpulan data menggunakan kuesioner. Hasil penelitian ini adalah pelaksanaan akuntabilitas dana desa di Kantor Desa Selat Besar tergolong sangat baik serta aparatur desa yang berada di Kantor Desa Selat Besar sudah memiliki pemahaman yang baik terhadap kompetensi yang harus dimiliki oleh seorang aparatur desa, mampu memanfaatan teknologi informasi, dan memiliki sistem pengendalian intern pemerintah yang memadai. Saran penelitian yakni pengelolaan pemerintahan desa yang sangat baik harus tetap dipertahankan, dengan cara melaksanakan akuntabilitas pengelolaan keuangan desa dengan baik.