Aktivitas Antioksidan Sayur Kale (Brassica oleracea Var. acephala) pada Berbagai Penyajian dengan Menggunakan Metode DPPH (2,2-diphenyl-1- picrylhydrazyl)
Abstract
Pendahuluan : Radikal bebas adalah molekul yang salah satu ataupun lebih elektron pada orbit terluarnya tidak berpasangan, yang efek sangat reaktif, sehingga tubuh membutuhkan antioksidan untuk menangkal ataupun meredamkan dampak negatif yang ditimbulkan oleh radikal bebas. Salah satu antioksidan didapat dari sayur kale (Brassica oleracea var. acephala) pada berbagai penyajian.
Tujuan : Untuk mengetahui bagaimana aktivitas antioksidan dari ekstrak sari murni sayur kale (Brassica oleracea var. acephala) pada berbagai penyajian dengan metode DPPH.
Metode : Desain penelitian ini adalah eksperimental laboratorium murni dengan melakukan pengamatan aktivitas antioksidan dari ekstrak sari murni sayur kale pada berbagai penyajian dalam konsentrasi 100 ppm, 150 ppm, 200 ppm, 250 ppm, dan 300 ppm. Uji kualitatif dilakukan dengan pemeriksaan flavonoid, uji kuantitatif dengan metode DPPH menggunakan spektrofotometer UV-Vis dengan dua kali pengulangan.
Hasil : Sayur kale terbukti mengandung senyawa antioksidan dengan uji flavonoid positif yang ditandai perubahan warna hijau menjadi merah bata (hidroponik) dan hijau menjadi hijau pekat kehitaman (non-organik). Nilai IC50 sayur kale hidroponik pada penyajian mentah (196 ppm), penyajian rebus (130 ppm) dan penyajian kukus (196 ppm). Sayur kale non-organik pada penyajian mentah (238 ppm), penyajian rebus (175 ppm) dan penyajian kukus (190 ppm).
Kesimpulan : Aktivitas antioksidan sayur kale hidroponik dan non-organik pada berbagai penyajian baik yang disajikan secara mentah, rebus maupun kukus dikategorikan sedang. Aktivitas antioksidan yang paling baik dalam mereduksi DPPH adalah pada penyajian rebus baik hidroponik maupun non-organik dengan durasi perebusan selama 1 menit.
Collections
- Pendidikan Dokter [414]