HUBUNGAN KADAR HbA1c TERHADAP DERAJAT KEPARAHAN COVID-19 PADA PASIEN COVID-19 DI RSUD Dr. PIRNGADI MEDAN
Abstract
Pendahuluan: Diabetes melitus (DM) adalah kelompok penyakit metabolik dengan karaterisktik hiperglikemia yang disebabkan oleh kelainan dalam sekresi insulin, kerja insulin, atau keduanya. Diabetes melitus adalah salah satu komorbid yang banyak dijumpai pada pasien Corona Virus Disease 2019 (COVID-19) yang menurut penelitian dapat meningkatkan risiko komplikasi lanjutan dan kematian. Virus yang menyebabkan COVID-19 disebut SARS coronavirus (Sars-CoV-2). COVID-19 telah dinyatakan sebagai pandemi oleh World Health Organization (WHO). HbA1c merupakan salah satu pemeriksaan laboratorium yang hasilnya dapat digunakan untuk kriteria diagnosis dan evaluasi kendali hiperglikemi dari pasien dengan DM.
Tujuan: Untuk mengetahui hubungan kadar HbA1c terhadap derajat keparahan COVID-19 pada pasien COVID-19 di RSUD Dr. Pirngadi Medan.
Metode: Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode korelasi analitik pendekatan cross sectional.
Hasil: Dari hasil yang diperoleh menunjukan dalam penelitian ini dari 36 pasien, kelompok usia terbanyak pada usia 45-64 tahun sebanyak 29 orang (80,5%). Jenis kelamin terbanyak pada pasien COVID-19 adalah laki-laki sebanyak 22 orang (61,1%) dan perempuan sebanyak 14 orang (38,9). Derajat keparahan COVID-19 yang mengalami gejala sedang yaitu sebanyak 21 orang (58,3%). Dalam penelitian ini dari 36 pasien, pasien COVID-19 dengan pemeriksaan HbA1c yang paling banyak adalah dengan kadar HbA1c 9% yaitu sebanyak 23 orang (63,9%). Penelitian ini menunjukan tidak terdapat hubungan antara kadar HbA1c dengan tingkat keparahan COVID-19 pada pasien COVID-19 (p = 0,750).
Kesimpulan: Tidak terdapat hubungan antara kadar HbA1c dengan tingkat keparahan COVID-19 pada pasien COVID-19 di RSUD Dr. Pirngadi Medan.
Collections
- Pendidikan Dokter [415]