PENGARUH PEMBERIAN PUPUK KANDANG AYAM DIPERKAYA PUPUK NPK DAN MOL BONGGOL PISANG TERHADAP PERTUMBUHAN DAN PRODUKSI CABAI MERAH (Capsicum annum L.)
Abstract
Penelitian ini dilaksanakan di Kebun Percobaan Fakultas Pertanian Universitas HKBP Nommensen Medan yang berada di Desa Simalingkar B, Kecamatan Medan Tuntungan. Lahan penelitian berada pada ketinggian sekitar 33 meter diatas permukaan laut (mdpl), keasaman tanah (pH) antara 5,5 – 6,5 dan jenis tanah ultisol, tekstur tanah pasir berlempung (Lumbanraja dkk, 2023). Penelitan ini dilaksanakan pada bulan mei 2023 sampai dengan bulan september 2023. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh pemberian pupuk kandang ayam diperkaya pupuk NPK dan MOL Bonggol Pisang serta interaksinya terhadap pertumbuhan dan produksi tanaman cabai merah (Capsicum annum L.).
Penelitian ini menggunakan Rancangan Acak Kelompok (RAK) Faktorial yang terdiri dari dua faktor pemberian, yaitu : pemberian pupuk kandang ayam diperkaya pupuk NPK dan konsentrasi mikroorganisme lokal (MOL) bonggol pisang. Faktor 1: Perlakuan pupuk kandang ayam diperkaya NPK, yang terdiri dari 3 (Tiga) taraf, yaitu : A0 = 0 ton/ha (kontrol) setara dengan 0 g/polybag, A1 = 20 ton/ha setara dengan 100 g/polibag + Pupuk NPK 2 gram/polybag (setara dengan dosis anjuran 400 kg/ha NPK), A2 = 40 ton/ha setara dengan 200 g/polibag + Pupuk NPK 2 gram/polybag (setara dengan dosis anjuran 400 kg/ha NPK). Faktor 2: Konsentrasi mikroorganisme lokal bonggol pisang, yang terdiri dari 3 (Tiga) taraf, yaitu : M0 = 0 ml/l air per polybag, M1 = 35 ml/l air per polybag (Konsentrasi anjuran), M2 = 70 ml/l air per polybag.
Penelitian ini menunjukkan bahwa pemberian pupuk kandang ayam diperkaya pupuk NPK berpengaruh sangat nyata terhadap tinggi tanaman, diameter batang, jumlah buah pertanaman, produksi buah pertanaman, berat 10 buah dan produksi per hektar, tetapi berpengaruh tidak nyata terhadap jumlah cabang primer umur 3, 4 dan 5 MSPT, cabang sekunder umur 4 dan 5 MSPT.
Pemberian pupuk kandang ayam berpengaruh tidak nyata terhadap jumlah cabang primer umur 3, 4, dan 5 MSPT, jumlah cabang sekunder umur 4 dan 5 MSPT karena jumlah cabang maksimum mulai pada fase awal pertumbuhan sampai umur 5 MSPT yaitu cabang primer sebanyak 3 cabang dan cabang sekunder 5 cabang. Hal ini diduga faktor genetik cabai itu sendiri yang mempengaruhi hasil pertumbuhan cabang primer dan cabang sekunder, Menurut Heddy (2001) jumlah cabang primer dan cabang sekunder juga berhubungan dengan kemampuan memanfaatkan faktor lingkungan pertumbuhan tanaman, seperti air, suhu dan intensitas cahaya matahari.
Pemberian pupuk kandang ayam diperkaya NPK berpengaruh sangat nyata terhadap tinggi tanaman, diameter batang, jumlah buah pertanaman, produksi buah pertanaman, berat 10 buah dan produksi per hektar disebabkan karena pupuk kandang ayam sudah terdekomposisi dengan sempurna sehingga unsur hara yang terkandung di dalamnya dapat digunakan oleh tanaman. Semakin tinggi dosis pupuk kandang ayam yang diberikan maka unsur hara yang terkandung didalamnya juga semakin banyak yang dapat digunakan oleh tanaman. Pupuk kandang ayam sebagai pupuk organik mengandung berbagai jenis unsur hara sehingga pupuk ini disebut dengan pupuk lengkap. Pada sisi lain, pupuk kandang ayam memiliki kemampuan memperbaiki sifat fisik dan biologi tanah. Pupuk kandang ayam juga dapat mempertinggi humus, memperbaiki struktur tanah dan mendorong kehidupan jasad renik tanah. Pemberian pupuk kandang ayam mampu meningkatkan daya dukung dari media tanam tempat melekatnya perakaran tanaman cabai merah. Menurut Fahrudin (2009), Kelebihan pupuk kandang ayam atau pupuk organik lainnya adalah dapat merubah kondisi struktur tanah menjadi lebih baik untuk perkembangan perakaran tanaman dan daya ikat air. Selain itu juga mampu memperbaiki kehidupan organisme.
Pemberian konsentrasi MOL bonggol pisang berpengaruh nyata terhadap tinggi tanaman umur 3, 4, dan 5 MSPT tetapi berpengaruh tidak nyata terhadap diameter batang, jumlah cabang primer umur 3, 4 dan 5 MSPT dan jumlah cabang sekunder umur 4 dan 5 MSPT, jumlah buah pertanaman, produksi buah pertanaman, berat 10 buah dan produksi per hektar.
MOL bonggol pisang memberikan pengaruh tidak nyata terhadap tinggi tanaman 2 MSPT, parameter diameter batang umur 2, 3, 4 dan 5 MSPT, jumlah cabang primer umur 3, 4 dan 5 MSPT, jumlah cabang sekunder umur 4 dan 5 MSPT, jumlah buah pertanaman, produksi buah pertanaman, berat 10 buah dan produksi per hektar. Hal ini diduga karena konsentrasi MOL yang diberikan pada tahap awal belum mampu menguraikan bahan organik secara maksimal dengan yang dibutuhkan oleh tanaman. Penyebab tidak nyata perlakuan karena nutrisi hasil dekomposisi dari bahan organik belum secara optimal mempengaruhi pertumbuhan dan produksi tanaman cabai merah dengan kebutuhan nutrisi yang besar.
Pemberian MOL bonggol pisang berpengaruh nyata terhadap tinggi tanaman pada umur 3, 4, dan 5 MSPT. Lingga, (2003) menyatakan bahwa tinggi tanaman dipengaruhi oleh faktor genetik dan kondisi lingkungan tempat tumbuh tanaman. Mikroorganisme lokal plus yang ada didalam tanah mampu menguraikan bahan organik, akibatnya penguraian dari bahan organik tersebut telah mampu menyumbangkan unsur hara makro dan unsur hara mikro dalam bentuk tersedia didalam tanah yang di butuhkan oleh tanaman untuk mendukung pertumbuhannya.
Interaksi perlakuan pupuk kandang ayam diperkaya pupuk NPK dan MOL bonggol pisang berpengaruh tidak nyata pada semua parameter penelitian yang diamati yaitur tinggi tanaman, diameter batang, jumlah cabang primer, jumlah cabang sekunder, jumlah buah pertanaman, produksi buah pertanaman, berat 10 buah dan produksi per hektar.
Collections
- Pertanian [61]