Strategi Pemberdayaan Kelompok Tani Kopi Arabika Binaan Starbucks Di Kecamatan Tigapanah Kabupaten Karo
Abstract
Penelitian ini bertujuan 1. Untuk menganalisis seberapa besar pendapatan petani di Desa Suka Mbayak dan Desa Tigapanah. 2. Untuk menganalisis faktor-faktor internal dan faktor-faktor eksternal yang dimiliki petani dalam usahatani kopi di Desa Suka Mbayak dan Desa Tigapanah. 3. Untuk menganalisis bagaimana strategi pemberdayaan kelompok tani kopi arabika binaan starbucks di Desa Suka Mbayak dan Desa Tigapah.
Metode penelitian data yang digunakan adalah data primer dan sekunder. Analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode analisis deskriptif dan analisis swot. Untuk menyelesaikan masalah pertama digunakan metode analisis deskriptif yaitu : Pendapatan petani di Desa Suka Mbayak dan Desa Tigapanah, Kecamatan Tigapanah. Untuk menyelesaikan masalah kedua digunakan analisis internal dan analisis eksternal. Untuk mengetahui keadaan lingkungan dengan analisis kekuatan dan kelemahan yaitu internal serta peluang dan ancaman yaitu eksternal diperlukan pengumpulan data yang dapat dibedakan menjadi dua, yaitu data internal dan data eksternal. Untuk menyelesaikan masalah ketiga yaitu menggunakan metode analisis strength, weaknesses, opportunities, threats (SWOT). Pada tahap ini dilakukan analisis dan penentuan keputusan menggunakan pendekatan matrik SWOT. Bedasarkan analisis matrik SWOT dirumuskan berbagai kemungkinan alternatif strategi pemberdayaan petani kopi arabica binaan Starbucks Kecamatan Tigapanah.
Hasil penelitian 1. Hasil penelitian dari 30 petani responden menunjukkan rata-rata luas lahan usahatani yaitu 0,438, produksi dengan rata-rata yaitu 553, harga produksi yaitu Rp 13.000/Kg, penerimaan dengan rata-rata yaitu Rp 7.189.000, biaya produksi dengan rata-rata yaitu Rp 3.273.217 sehingga pendapatan usahatani kopi arabika di Kecamatan Tigapanah adalah sebesar Rp 3.915.783. 2. Hasil Penelitian Matriks Evaluasi faktor internal dimana faktor kekuatan memiliki skor tertinggi yaitu petani mampu melakukan kerjasama dengan kelompok tani yaitu dengan bobot 0.13 dan faktor eksternal dimana faktor peluang memiliki skor tertinggi yaitu mengembangkan kapasitas kelompok tani yaitu dengan bobot 0.12 berada di Kuadran I yaitu pada posisi Strategi Agresif dimana menandakan strategi pemberdayaan petani memiliki kekuatan serta peluang. 3. Strategi pemberdayaan kelompok tani kopi arabika binaan starbucks yaitu: (1) Mengimplementasikan kemampuan yang dimiliki para petani dengan memanfaatkan dukungan dari starbuks dan pemerintah, (2) Meningkatkan kualitas dan pemahaman petani dengan kemampuan yang dimiliki petani., (3) Memfasilitasi kelompok tani dengan mengadakan pelatihan mengenai inovasi yang berdampak langsung pada pemotongan pucuk kopi, (4) Meningkatkan penyuluhan/training untuk peningkatan pengetahuan serta dapat bersosialisasi dengan petani.
Collections
- Agribisnis [260]