| dc.description.abstract | Kekayaan Laut Indonesia, memenuhi potensi kekayaan yang sangat besar, hal ini banyak dimanfaatkan oleh oknum-oknum yang tidak bertanggung jawab untuk mengambil hasil laut dengan caramenggunakan alat tangkap seperti pukat hela (Trwals)yang dilarang oleh Undang-Undang Perikanan. Jenis alat tangkap pukat hela (Trawls) yang digunakan dalam menangkap ikan dapat menyebabkan kerusakan biota laut seperti terumbu karang, ikan-ikan kecil. Adapun yang menjadi masalah dalam penulis skripsi ini bagaimana analisis putusan hakim dalam menjatuhkan hukuman terhadap pemidanaan pelaku tindak pidana perikanan yang memakai alat-alat yang tidak diperbolehkan pada perkara Putusan Nomor 19/Pid.sus PRK/2016/Pn.Mdn.
Penelitian ini menggunakan jenis penelitian yuridis normatif dengan menggunakan metode pendekatan kasus dan metode pendekatan perundang-undangan guna mengumpulkan data primer dengan cara studi kepustakaan, juga tidak terlepas menggunakan data sekunder dan data tersier.
Bahwa Analisis Putusan Hakim terhadap menjatuhkan pemidanaan terhadap pelaku tindak pidana perikanan dalam Putusan No 19/Pid.sus PRK/2016/Pn.Mdn, yang didasarkan kepada Dakwaan Jaksa,Keterangan Saksi,Keterangan Ahli dan Alat Bukti, serta kesalahan yang telah dibuktikan oleh Jaksa Penuntut Umum di dalam persidangan. Selain itu terhadap pelaku Tindak Pidana Perikanan tidak ditemukan adanya alasan Pemaaf ataupun Pembenar, sehingga pelaku Tindak Pidana dapat diminta Pertanggung Jawabannya. Perlunya Peningkatankualitas pelayanan publik dalam pengurusan izin-izinterkait perikanan baik itu mengenai jenis-jenis alat tangkap yang diperbolehkan dan Surat ijin usaha perikanan | en_US |
