dc.description.abstract | Perkembangan mesin tetas sudah sangat maju dan berbagai mesin tetas telah diciptakan oleh peternak. Dari berbagai jenis mesin tetas ini Sebagian mesin tetas sudah diatur oleh thermostat untuk mengendalikan suhu dan lainnya diatur secara manual. Variasi suhu dalam mesin tetas masih beragam dari satu mesin ke mesin tetas lainnya. Suhu mesin tetas bervariasi antara 36–40°C. Pada umummnya suhu maksimum mesin tetas adalah 38°C dengan variasi suhu terendah yang berbeda-beda. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh variasi suhu penetasan terhadap fertilitas, daya hidup embrio dan daya tetas telur ayam mirah. Metode penelitian yang digunakan adalah Rancangan Acak Lengkap (RAL) dengan 4 perlakuan (t) yang terdiri dari P0 = 37°C-38°C (range 1°C), P1 = 36,7°C-38°C (range 1,3°C), P2 = 37,3°C-38°C (range 0,7° C), P3 = 37,5°C-38°C (range 0,5° C) dan masing-masing memiliki 5 ulangan (r). Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa pengaruh variasi suhu penetasan tidak berpengaruh nyata (P>0,05) terhadap fertilitas, daya hidup embrio dan daya tetas telur ayam mirah. Kesimpulan dari penelitian ini adalah variasi suhu 0,5-1,3°C dalam mesin tetas dengan suhu maksimum 38°C tidak akan mempengaruhi kualitas mesin tetas. | en_US |