dc.description.abstract | Tujuan penelitian ini adalah untuk : 1) Mengetahui faktor internal yang menjadi kekuatan dan kelemahan usahatani kopi sistem integrasi dengan ternak kambing di Desa Sait Buttu Saribu, Kecamatan Pematang Sidamanik, Kabupaten Simalungun. 2) Mengetahui faktor eksternal yang menjadi peluang dan ancaman usahatani kopi sistem integrasi dengan ternak kambing di Desa Sait Buttu Saribu, Kecamatan Pematang Sidamanik, Kabupaten Simalungun. 3) Mengetahui pendapatan petani yang melakukan usahatani kopi arabika sistem integrasi dengan ternak kambing di Desa Sait Buttu, Kecamatan Pematang Sidamanik, Kabupaten Simalungun. 4) Mengetahui strategi pengembangan usahatani kopi arabika sistem integrasi dengan ternak kambing di Desa Sait Buttu, Kecamatan Pematang Sidamanik, Kabupaten Simalungun.
Dalam penelitian ini jenis data yang digunakan yaitu data primer dan data sekunder, dimana digunakan metode analisis deskriptif. Penentuan daerah penelitian dilakukan dengan secara sengaja (Purposive sampling). Dengan jumlah responden 25 petani kopi arabika yang ada di Desa Sait Buttu, Kecamatan Pematang Sidamanik, Kabupaten Simalungun.
Kesimpulan dalam penelitian ini : 1) Faktor-Faktor Internal yang menjadi kekuatan bagi usahatani diurutkan berdasarkan bobot yang tertinggi yaitu kepemilikan lahan, ketersediaan tenaga kerja, pengalaman bertani, pupuk tanaman kopi arabika yang berasal dari kotoran kambing serta pakan ternak kambing yang berasal dari limbah tanaman kopi arabika atau tanaman penaung kopi arabika. sedangkan Faktor-Faktor Internal yang menjadi kelemahan bagi usahatani diurutkan berdasarkan bobot yang tertinggi yaitu ketersediaan teknologi pengolahan pupuk, tingkat pendidikan, jumlah tanggungan keluarga, ketersediaan bibit kopi arabika serta ketersediaan modal. 2) Faktor-Faktor Eksternal yang menjadi peluang bagi usahatani diurutkan berdasarkan bobot yang tertinggi yaitu harga jual kopi arabika, harga jual kambing, tingkat kosmopolitan, peranan dari kelompok tani, keadaan iklim, sarana dan prasarana serta tingkat keamanan. sedangkan Faktor-Faktor Eksternal yang menjadi ancaman bagi usahatani diurutkan berdasarkan bobot yang tertinggi yaitu penyuluhan pertanian, dukungun pemerintah serta permintaan pasar. 3) Total pendapatan usahatani kopi di Desa Sait Buttu Saribu Kecamatan Pematang Sidamanik, Kabupaten Simalungun sebesar Rp.458.433.500 /tahun dengan rata-rata Rp.18.337.340/tahun dan total pendapatan dari ternak kambing sebesar Rp.198.795.000/tahun dengan rata-rata Rp.8.591.800/tahun. 4) Strategi pengembangan sistem integrasi tanaman kopi arabika dan ternak kambing di Desa Sait Buttu, Kecamatan Pematang Sidamanik berdasarkan analisis SWOT terletak di kuadran I (Agresif) dan strategi yang digunakan adalah strategi S-O (Strengths-Oppurtunities) yang artinya strategi pengembangan sistem integrasi tanaman kopi arabika dan ternak kambing di Desa Sait Buttu, Kecamatan Sidamanik lebih memanfaatkan kekuatan dan memaksimalkan peluang.
Berdasarkan Penelitian ini, penulis memberi saran-saran yaitu 1) Untuk meminimalkan faktor internal yang menjadi kelemahan yakni dengan mencari alternatif yang tepat bagaimana cara untuk meningkatkan kelemahan tersebut menjadi kekuatan seperti ketersediaan modal dalam pengembangan usahatani kopi arabika dimana modal yang digunakan masih bersumber dari modal petani itu sendiri. sehingga dibutuhkannya Lembaga Keuangan untuk menambah modal dan memperluas usahatani tersebut begitu juga hal nya dengan ketersediaan bibit, serta ketersediaan teknologi pengolahan pupuk. 2) Begitu juga hal yang serupa pada faktor eksternal yang menjadi ancaman bagi usahatani kopi arabika yang diintegrasikan dengan ternak kambing yaitu permintaan pasar, dimana hanya satu pasar yang menampung hasil produksi tanaman kopi arabika, sehingga petani kurang memaksimalkan produksinya. perlunya dukungan pemerintah setempat dalam menanggapi ancaman bagi usahatani tersebut sehingga dapat memaksimalkan peluang dan meminimalkan ancaman. 3) Perlunya ditingkatkan pendapatan usahatani kopi arabika dan ternak kambing terkhusus pendapatan kopi arabika, dimana pendapatan kopi itu sendiri lebih utama dibandingkan dengan pendapatan ternak kambing sehingga petani lebih semangat dalam meningkatkan usahataninya. 4) Perlunya peningkatan strategi agresif dengan berusaha memperbaiki kondisi kelemahan dan ancaman dengan memanfaatkan sejumlah kekuatan dan peluang yang dimiliki dalam pengembangan strategi tersebut. | en_US |