HUBUNGAN TINGKAT STRES DENGAN SINDROMA DISPEPSIA FUNGSIONAL PADA MAHASISWA UNIVERSITAS HKBP NOMMENSEN TAHUN 2018
Abstract
Pendahuluan:Angka kejadian dispepsia di dunia mencapai 13-40% dari total populasi setiap tahunnya. Salah satu faktor yang dapat memengaruhi terjadinya dispepsia fungsional adalah faktor psikologis, khususnya stres. Mahasiswa dapat mewakili populasi dari anggota masyarakat yang hidup dalam lingkungan stres yang tinggi dengan akses dan pemahaman tentang kesehatan yang lebih baik.Penelitian ini bertujuan untuk mencari hubungan tingkat stres dengan sindroma dispepsia fungsional pada mahasiswa Universitas HKBP Nommensen Tahun 2018.
Metode: Penelitian ini termasuk jenis penelitian analitik dengan desain cross-sectional.Terdapat 100 responden yang dipilih menggunakan teknik stratified random sampling.Sampel penelitian diberikan kuesioner Depression, Anxiety, and Stress Scale (DASS 42) yang digunakan untuk mengetahui tingkat stres responden dan kuesioner dispepsia fungsional untuk menilai kejadian dispepsia fungsional. Data kuesioner akan dianalisis dengan menggunakan Uji Chi Square.
Hasil: Berdasarkan hasil penelitian, 35% mahasiswa Universitas HKBP Nommensen mengalami tingkat stres yang berat. Angka kejadian dispepsia fungsional didapatkan sebanyak 39 orang (39,0%) dan seluruhnya masuk dalam tipe post prandial syndrome. Hasil penelitian menunjukkan adanya hubungan tingkat stres dengan sindroma dispepsia fungsional pada mahasiswa Universitas HKBP Nommensen dengan nilai p value 0,011.
Kesimpulan: Terdapat hubungan tingkat stres dengan sindroma dispepsia fungsional pada mahasiswa Universitas HKBP Nommensen Tahun 2018.
Kata kunci: tingkat stres, dispepsia fungsional, mahasiswa, post prandial syndrome
Collections
- Pendidikan Dokter [415]