EVALUASI SISTEM PENGENDALIAN INTERN PEMBERIAN KREDIT PADA PT. BANK SUMUT MEDAN CABANG ISKANDAR MUDA

Abstract

PT. Bank Sumut Cabang Iskandar Muda, sebagai salah satu bank swasta yang menyalurkan dananya ke masyrakat. Pemberian kredit kepada masyarakat menjadi kegiatan yang mendominasi pengalokasian dana bank peningkatan pemberian kredit oleh bank akan dapat meningkatkan pendapatan namun disamping itu, peningkatan pemberian kredit juga akan di ikuti oleh tingginya tingkat resiko bagi bank. Resiko tersebut adalah tidak tertagihnya kredit nasabah.Permasalahan ini bisa dihindari dengan adanya suatu pengendalian intern yang memadai dalam bidang perkreditan. Dengan kata lain di perlukan suatu pengendalian intern yang dapat menunjang efektivitas sistem pemberian kredit. Adapun yang menjadi perumusan masalah dalam penelitian ini adalahApakah Pengendalian Intern dalam Pemberian Kredit pada PT. Bank SUMUT Cabang Iskandar Muda telah diterapkan secara Efektif.Metodepenelitian yang digunakandalampenelitianiniadalahpenelitiankualitatif. Dari hasil penelitian yang telah dianalisis, maka dapat dibuat kesimpulanbahwa pengendalian intern pemberian kredit pada PT. Bank Sumut Medan Cabang Iskandar Muda sangat efektif. Keefektifannya dapat dilihat dari hasil evaluasi berdasarkan hasil kuesioner dikaitkan dengan kriteria efektivitas prngrndalian internal kredit. Adapun yang menjadi saran dalam penelitian ini adalah:Dalam pemberian kredit kepada nasabah, sebaiknya pihak yang mentaksasi agunan dananalisiskreditdilakukanolehbagianpemasaran.(1)Dalampemberiankreditkepada nasabah, sebaiknya pihak yang mentaksasi agunan dananalisiskreditdilakukanolehbagianpemasaran. (2) Pemisahanfungsiantarapejabat yang terkait harus tetap dipertahankan untukmencegahterjadinyapenyimpanganantarsesamapejabat.(3)Sebaiknya PT. Bank Sumut Medan Cabang Iskandar Muda melakukan investigasi kepada nasabah untuk melihat pinjaman tersebut digunakan sesuai dengantujuan yang tercantumdalampermohonankredit.(4) Sebaiknya PT. Bank Sumut Medan Cabang Iskandar Muda melakukan pengawasan kepada nasabah lebih ketat agar tidak terjadinyapenunggakankreditataupunterjadinyakreditmacet.