dc.description.abstract | Pernikahan dipandang sebagai suatu hal yang penting di Indonesia, namun tidak sedikit yang memutuskan untuk menunda atau memutuskan untuk tidak menikah. Wanita lajang yang memiliki harapan dan keinginan untuk menikah maupun tidak memiliki keinginan untuk menikah, tidak jarang mendapat tekanan- tekanan dari lingkungannya. Hal itu yang menyebabkan munculnya masalah terkait dengan psychological well-being. Adapun tujuan dari penelitian ini yaitu untuk mengetahui gambaran psychological well-being wanita lajang suku Batak Karo. Pada penelitian ini data diperoleh dengan menggunakan metode penelitian kualitatif, dengan pendekatan fenomenologi. Subjek penelitian ini sebanyak 2 orang wanita dewasa belum menikah/ lajang suku Batak Karo, berusia 30-45 tahun. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa kedua subjek memiliki gambaran psychological well-being yang berbeda. Dimana Subjek I memiliki kemampuan dalam penguasaan lingkungan, fokus pada pencapaian tujuan hidupnya yaitu pernikahan dan pertumbuahan pribadi yang mulai dikembangkan lagi. Sementara Subjek II memiliki kemampuan dalam menerima dirinya apa adanya, memiliki hubungan positif dengan lingkungannya, mandiri, mempunyai penguasaan diri, mempunyai pendirian dalam mencapai tujuan hidupnya serta pertumbuhan pribadi yang terus mengalami perkembangan. | en_US |