dc.description.abstract | Dewasa awal merupakan usia dimana seseorang sudah memasuki dunia kerja, mencari pasangan hidup, tidak bergantung kepada orang tua (mandiri), dan pribadi yang dewasa, dan segala tindakan yang dilakukan dapat dikenakan sanksi hukum yang berlaku pada masyarakat. Namun dari observasi yang dilakukan, hal tersebut belum sepenuhnya terjadi pada pengamen jalanan di kawasan Simpang Pos Medan. Para komunitas pengamen jalanan tersebut sering melakukan tindakan atau tingkah laku yang seharusnya tidak dilakukan lagi oleh individu yang berusia dewasa awal,antara lain tidak dapat mengendalikan emosi hanya karena masalah sepele (seperti, tanpa sengaja menyenggol teman sesama pengamen), tidak dapat menerima kritik atau saran dari sesama pengamen, menarik diri dari pergaulan dengan sesama pengamen , tidak perduli atau tidak mau tahu akan keadaan temannya yang sedang sakit, memiliki emosi yang berubah-ubah dalam waktu yang singkat, dan bila sudah marah akan berbuat tindakan yang diluar kendalinya.
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui dan mengamati mengenai pengamen jalanan, latar belakang menjadi seorang pengamen jalanan, ciri-ciri pengamen jalanan, dan untuk mengidentifikasi tipe-tipe pengamen jalanan di kawasan Simpang Pos Medan. Metode penelitian yang digunakan adalah penelitian deskriptif dengan menggunakan pendekatan kualitatif. Dengan jumlah responden sebanyak 3 orang.
Hasil penelitian menunjukkan 2 subjek memiliki kecerdasan emosi yang rendah dan 1 subjek lagi memiliki kecerdasan emosi yang tinggi. Dengan penelitian ini diharapkan pengamen jalanan dapat mengenal atau memahami kondisi emosi mereka dan termotivasi untuk mengembangkan pengelolaan emosi mereka. | en_US |