dc.description.abstract | Latar Belakang : Dermatofitosis merupakan penyakit pada jaringan yang mengandung zat tanduk disebabkan golongan jamur dermatofita. Sampai saat ini angka kejadian dermatofitosis di Indonesia dilaporkan masih cukup tinggi. Studi terbaru juga melaporkan bahwa pekerja kasar paling sering terkena. Petani berada di risiko tambahan karena peningkatan paparan jamur patogen dari lingkungan dan sering kontak dengan tanah dan hewan.
Tujuan : Untuk mengetahui profil pekerjaan penderita dermatofitosis dan distribusi frekuensi pekerjaan penderita dermatofitosis menurut usia, jenis kelamin juga gambaran mengenai jenis dermatofitosis yang paling banyak di RSUD Dr. Pirngadi Medan tahun 2020-2021.
Metode : Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif dengan desain cross-sectional. Sampel pada penelitian ini adalah sesuai dengan kriteria inklusi. Teknik pengambilan sampel pada penelitian ini menggunakan teknik total sampling.
Hasil : Frekuensi pasien dermatofitosis terbanyak tahun 2020-2021 berdasarkan pekerjaan adalah ibu rumah tangga didapatkan sebanyak 18 kasus sebesar 32,4% dan distribusi jenis dermatofitosis yang paling banyak adalah Tinea corporis sebesar 50%. Frekuensi pekerjaan penderita dermatofitosis menurut usia yang paling besar adalah ibu rumah tangga diantara usia 56-65 tahun sebesar 14,4%, frekuensi pekerjaan penderita dermatofitosis menurut jenis kelamin yang paling banyak adalah perempuan dengan jenis pekerjaan adalah ibu rumah tangga sebesar 32,4%.
Kesimpulan : Ibu rumah tangga merupakan pekerjaan terbanyak pasien dermatofitosis dan Tinea corporis merupakan jenis dermatofitosis yang paling banyak di RSUD Dr. Pirngadi Medan tahun 2020-2021. | en_US |