Show simple item record

dc.contributor.authorMARPAUNG, JUNITA WIDYAWATI
dc.date.accessioned2023-03-28T07:42:44Z
dc.date.available2023-03-28T07:42:44Z
dc.date.issued2023-03-28
dc.identifier.urihttps://repository.uhn.ac.id/handle/123456789/8429
dc.description.abstractPendahuluan: Penyakit infeksi menjadi salah satu masalah besar kesehatan masyarakat di seluruh dunia. Staphylococcus aureus adalah bakteri patogen yang paling sering menyebabkan infeksi. Infeksi staphylococcus aureus diobat dengan pemberian antibiotik. Penggunaan antibiotik yang tidak terkontrol dapat menimbulkan resistensi. Oleh sebab itu penelitian bahan alami seperti daun sirih sangat perlu dilakukan. Tujuan: Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perbandingan efektivitas ekstrak daun sirih merah dan daun sirih hijau terhadap pertumbuhan Staphylococcus aureus. Metode: Metode dalam penelitian ini adalah eksperimental laboratorium. Penelitian ini menggunakan sampel ekstrak daun sirih merah dan ekstrak daun sirih hijau dengan masing-masing diberikan perlakuan konsentrasi 5%, 25%, 50%, 75%, 100%, kontrol positif dan kontrol negatif. Uji efektivitas dilakukan dengan metode difusi cakram dan dilakukan pengulangan empat kali. Diameter zona bersih diukur menggunakan jangka sorong setelah dilakukan inkubasi 24 jam pada suhu 37⁰ C. Hasil: Ekstrak daun sirih merah tidak dapat menghambat Staphylococcus aureus pada konsetrasi 5%, 25%, 50%, 75%. Namun, ekstrak daun sirih merah memiliki daya hambat lemah pada konsentrasi 100 % dengan rata-rata zona hambat 11.513 mm. Ekstrak daun sirih hijau pada konsentrasi 5% tidak dapat menghambat Staphylococcus aureus. Namun, ekstrak daun sirih hijau memiliki daya hambat lemah pada konsentrasi 25%, 50%, dan 75% dengan rata-rata zona hambat 10.950 mm, 11.487 mm, 14.625 mm. Ekstrak daun sirih hijau memiliki daya hambat kuat pada konsentrasi 100% dengan rata-rata zona hambat 20.150 mm. Pada hasil analisa LSD ekstrak daun sirih merah dengan konsentrasi 25%, 50%, 75%, 100% berbeda bermakna dengan kontrol negatif dan pada ekstrak daun sirih hijau dengan konsentrasi 5, 25%, 50%, 75%, 100% berbeda bermakna dengan kontrol negatif. Kesimpulan: Ekstrak daun sirih hijau memiliki efektivitas antibakteri dalam menghambat pertumbuhan Staphylococcus aureus lebih besar dibandingkan ekstrak daun sirih merah.en_US
dc.subjectDaun sirih,en_US
dc.subjectStaphylococcus aureus,en_US
dc.subjectDifusi cakram,en_US
dc.subjectAntibakteri.en_US
dc.titlePerbandingan Uji Efektivitas Ekstrak Daun Sirih Merah dan Daun Sirih Hijau terhadap Pertumbuhan Staphylococcus aureus In Vitroen_US


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record