| dc.description.abstract | Penelitian ini dilakukan bertujuan untuk mengetahui, a) Pendapatan industri rumah tangga dalam pengolahan keripik pisang kepok keling Tebing Tinggi. b) Tingkat efisiensi dan kelayakan industri rumah tangga dalam pengolahan keripik pisang kepok keling Tebing Tinggi. c) Besar nilai tambah dan balas jasa yang terjadi pada industri rumah tangga dalam pengolahan keripik pisang kepok keling Tebing Tinggi di Kelurahan Padang Merbau, Kecamatan Padang Hulu, Kota Tebing Tinggi.
Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan analisis deskriptif untuk mencapai dan menjawab tujuan penelitian. Metode pengumpulan data dilakukan dengan wawancara kepada responden dengan menggunakan daftar kuesioner yang telah disusun. Lokasi penelitian ditentukan dengan sengaja, yaitu di daerah Kelurahan Padang Merbau, Kecamatan Padang Hulu, Kota Tebing Tinggi. Proses penentuan sampel dilakukan dengan metode sampling jenuh (sensus) dengan jumlah sampel 1 pengolah keripik pisang rasa balado, 1 pengolah keripik pisang rasa cokelat, 1 pengolah keripik pisang rasa kopi.
Hasil penelitian pada tujuan pertama menunjukkan bahwa rata-rata pendapatan pada industri rumah tangga dalam pengolahan keripik pisang kepok keling Tebing Tinggi di Kelurahan Padang Merbau adalah sebesar Rp. 11.826.110 dalam sebulan.
Hasil penelitian pada tujuan kedua efisiensi dan kelayakan industri yang diperoleh pada industri rumah tangga dalam pengolahan keripik pisang kepok keling Tebing Tinggi di Kelurahan Padang Merbau, yaitu R/C = 1.19 dan ROI = 19.36 %. Produksi rata-rata yang diperoleh dalam industri pengolahan keripik pisang kepok keling Tebing Tinggi dengan rasa balado di Kelurahan Padang Merbau sebesar 576 Kg/Bulan dan Break Event Point produksi sebesar 26,50 Kg/Bulan. Dan Break Event Point penerimaan yang diperoleh Rp. 1.325.079/Bulan. Produksi rata-rata yang diperoleh dalam industri pengolahan keripik pisang kepok keling Tebing Tinggi dengan rasa cokelat di Kelurahan Padang Merbau sebesar 2.160 Kg/Bulan dan Break Event Point produksi sebesar 32,94 Kg/Bulan. Dan Break Event Point penerimaan yang diperoleh Rp. 1.647.028/Bulan. Produksi rata-rata yang diperoleh dalam industri pengolahan keripik pisang kepok keling Tebing Tinggi dengan rasa kopi di Kelurahan Padang Merbau sebesar 1.080 Kg/Bulan dan Break Event Point produksi sebesar 45,86 Kg/Bulan. Dan Break Event Point penerimaan yang diperoleh Rp. 2.293.230/Bulan. Sehingga pengolahan ini layak untuk diusahakan.
Hasil penelitian pada tujuan ketiga nilai tambah dan balas jasa pemilik faktor produksi pada industri rumah tangga pengolah keripik pisang kepok keling Tebing Tinggi rasa balado, yaitu sebesar Rp. 20.873, rasio nilai tambah sebesar 57,98 %, dan pada tenaga kerja sebesar 60,00 %, sumbangan input lain sebesar 25,45 %, dan pada pengusaha (manajerial) memperoleh keuntungan perusahaan sebesar 14,54 %. Nilai tambah pada pengolah keripik pisang kepok keling Tebing Tinggi rasa cokelat, yaitu sebesar Rp. 26.770, rasio nilai tambah sebesar 74,36 %, dan pada tenaga kerja sebesar 25,71 %, sumbangan input lain sebesar 4,38 %, dan pada pengusaha (manajerial) memperoleh keuntungan perusahaan sebesar 69,89 %. Dan nilai tambah pada pengolah keripik pisang kepok keling Tebing Tinggi rasa kopi, yaitu sebesar Rp. 16.389, rasio nilai tambah sebesar 45,52 %, dan pada tenaga kerja sebesar 38,57 %, sumbangan input lain sebesar 41,46 %, dan pada pengusaha (manajerial) memperoleh keuntungan perusahaan sebesar 19,96 %.
Saran dalam penelitian ini adalah a) Kepada pengusaha pengolah disarankan semua kegiatan dapat menggunakan teknologi dikarenakan seluruh kegiatan pengolahan keripik pisang cukup menyita waktu dan sangat banyak menyerap biaya, b) Kepada pemerintah daerah disarankan untuk memberikan pelatihan-pelatihan UMKM dan program-program pemberian bantuan modal, peralatan, dan tempat produksi yang lebih layak sehingga kapasitas produksi bisa ditingkatkan sehingga potensi keuntungan dapat dicapai secara optimum. | en_US |
