dc.description.abstract | Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui: 1) Untuk megetahui tingkat pendapatan petani kopi di Kecamatan Siborong-borong, 2) Untuk mengetahui tingkat kesejahteraan petani kopi di Kecamatan Siborong-borong
Daerah penelitian ditentukan secara purposive yaiu di Kecamatan Siborong- borong Kabupaten Tapanuli Utara dengan pertimbangan Desa Pohan Tonga memiliki jumlah petani kopi yang tinggi, Desa Lobu Siregar II memiliki jumlah petani kopi sedang dan Desa Bahal Batu III memiliki jumlah petani kopi rendah. Populasi dalam penelitian ini diambil dari Desa Pohan Tonga, Desa Lobu Siregar II dan Desa Bahal Batu III Kecamatan Siborong-borong Kabupaten Tapanuli Utara yang berjumlah 1.208 petani kopi. Jumlah sampel pada penilitian ini adalah 30 petani kopi yang diambil secara sampling aksidental dan penentuan jumlah sampel mengacu pada rumus slovin. Metode analisis yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode analisis Deskritif dan Pendekatan Pengeluaran Rumah Tangga.
Kesimpulan penelitian ini: 1) Pendapatan petani usahatani kopi di Kecamatan Siborong-borong adalah Rp 21.020.333. 2) Tingkat kesejahteraan rumah tangga petani kopi setara beras di Kecamatan Siborong-borong, berdasarkan tingkat pengeluaran petani dibagi menjadi kelompok Miskin yaitu 2 rumah tangga dengan presentasi 6.7%. Nyaris miskin yaitu 25 dengan presentasi 83,3%. Cukup yaitu 3 rumah tangga dengan presentasi 17%, Cukup yaitu 3 rumah tangga dengan presentasi 10%. Tingkat kesejahteraan rumah tangga petani kopi setara beras di Kecamatan Siborong-borong, berdasarkan tingkat pendapatan petani dibagi kelompok paling miskin 1 rumah tangga dengan persentasi 3.3%, kelompok miskin sekali yaitu 1 rumah tangga dengan presentasi 3%, kelompok miskin yaitu 4 rumah tangga dengan presentasi 13.4%, kelompok nyaris miskin yaitu 11 rumah tangga dengan presentasi 36.7% dan kelompok cukup yaitu 13 rumah tangga dengan presentasi 43.3%.
Berdasarkan penelitian ini, saran penelitian ini adalah: 1) Bagi petani kopi di Kecamatan Siborong-borong disarankan untuk meningkatkan produksi dengan memperhatikan penggunaan faktor produksi menurut rekomendasi Dinas Perkebunan dikarenakan usahatani kopi memiliki peluang besar di pasaran dan layak untuk dikembangkan. 2) Bagi petani kopi di Kecamatan Siborong-borong agar memperhatikan perawatan budidaya tanaman supaya pendapatan usahatani kopi meningkat dan kelayakan usahatani semakin baik. 3) Bagi pemerintah disarankan agar lebih meningkatkan penyuluhan kepada para petani di Kecamatan Siborong-borong seperti penyuluhan tetntang budidaya tanaman serta meningkatkan penyediaan sarana produksi untuk usahatani. | en_US |