| dc.description.abstract | Pendahuluan: Seorang penderita TB Paru akan menjalani pengobatan selama enam bulan, yaitu fase intensif yang akan membutuhkan waktu selama dua bulan pertama dan empat bulan berikutnya fase lanjutan. Lamanya pengobatan akan menyebabkan kejenuhan bagi pasien dan dapat mengakibatkan berkurangnya kepatuhan pasien dalam mengkonsumsi obat OAT.
Tujuan: Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana hubungan lama pengobatan TB paru terhadap kepatuhan minum OAT di RSUD Dr. Pirngadi Kota Medan.
Metode: Penelitian ini merupakan penelitian analitik dengan desain cross sectional pada bulan September – Oktober 2022 di RSUD Dr. Pirngadi Kota Medan. Total Responden sebanyak 86 responden yang dipilih dengan teknik pengambilan sampel consecutive sampling dengan mengunjungi dan menjadikan penderita TB Paru di Poli TB sebagai responden. Penelitian ini menggunakan data primer yang diperoleh dengan menggunakan kuesioner MMAS-8 dengan kriteria inklusi adalah pasien yang berusia diatas 18 tahun, pendertia TB Paru fase intensif dengan minimal sudah konsumsi obat dua minggu dan fase lanjutan dan kriteria ekslusi adalah pasien dengan gangguan jiwa, penyakit berat serta tidak bisa berbahasa Bahasa Indonesia.
Hasil: Pada penelitian ini diperoleh usia penderita TB Paru sebagian besar dengan usia kategori dewasa (25-45 tahun) sebanyak 37 orang (43%) dengan jenis kelamin laki laki sebanyak 64 orang (74,4%). Sebagian besar pasien TB Paru yang datang berobat ke Poli TB sedang menjalani fase lanjutan sebanyak 60 orang (69,8%). Kepatuhan minum OAT tidak patuh sebanyak 80 orang (93%). Hasil uji analisis chi-square didapatkan p-value = 0,0044.
Kesimpulan: Terdapat hubungan antara lama pengobatan terhadap kepatuhan minum
OAT. | en_US |
