dc.description.abstract | Latar Belakang: Pandemi COVID-19 merupakan wabah global yang pertama kali terjadi di provinsi Wuhan-China pada bulan Desember 2019, kemudian menyebar cepat ke seluruh dunia dan menjadi masalah global saat ini. Di Indonesia terdapat 4.257.243 angka kasus terkonfirmasi dan 143.858 angka kasus kematian akibat COVID-19. Seseorang yang dinyatakan positif terinfeksi COVID-19 dianggap sebagai seorang pembawa penyakit dan membahayakan bagi orang-orang disekitarnya, sehingga seorang pasien berpotensi mengalami celaan atau pengucilan di masyarakat dalam jangka waktu yang lama. Salah satu faktor yang menyebabkan stigma adalah kurangnya pengetahuan yang tepat.
Tujuan: Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis hubungan tingkat pengetahuan tentang COVID-19 dengan stigma terhadap pasien positif COVID-19 pada masyarakat di Desa Regaji Kabupaten Karo.
Metode: Jenis penelitian adalah analitik observasional dengan desain penelitian cross-sectional. Populasi target pada penelitian ini adalah masyarakat Desa Regaji Kabupaten Karo. Metode pengambilan sampel menggunakan purposive sampling. Analisis data menggunakan uji Chi-Square.
Hasil: Dari 212 responden didapatkan mayoritas pengetahuan tentang COVID-19 dengan hasil baik pada 122 responden (57,5%) dan stigma masyarakat tentang COVID-19 menunjukkan stigma rendah sebanyak 132 responden (62,3%). Hasil analisis uji Chi-Square menunjukkan nilai p = 0,000.
Kesimpulan: Terdapat hubungan yang signifikan antara tingkat pengetahuan tentang COVID-19 dengan stigma masyarakat terhadap pasien positif COVID-19. | en_US |