Show simple item record

dc.contributor.authorSIMAMORA, VANDER JAYANDRO
dc.date.accessioned2022-12-14T10:14:19Z
dc.date.available2022-12-14T10:14:19Z
dc.date.issued2022-12-14
dc.identifier.urihttp://repository.uhn.ac.id/handle/123456789/8220
dc.description.abstractDalam penelititan ini didefinisikan beberapa masalah yaitu: 1.) Bagaimana saluran pemasaran kopi arabika di Desa Ria-ria, Kecamatan Pollung, Kabupaten Humbang Hasundutan? 2.) Fungsi-fungsi Pemasaran apa saja yang dilakukan lembaga pemasaran kopi arabika di Desa Ria-ria, Kecamatan Pollung, Kabupaten Humbang Hasundutan? 3.) Bagaimana margin dan tingkat efisiensi saluran pemasaran kopi arabika di Desa Ria-ria, Kecamatan Pollung, Kabupaten Humbang Hasundutan?. Dalam penelitian ini data yang digunakan meliputi data primer dan sekunder, penentuan daerah penelitian ini dilakukan secara sengaja dan penentuan pengambilan sampel dilakukan dengan teknik snowball sampling. Hasil penelitian menunjukkan: 1. Ada tiga pola saluran pemasaran kopi di daerah penelitian yaitu: Saluran Pemasaran I petani – pedagang pengumpul Desa – pedagang pengumpul Kecamatan – pedagang pengumpul besar kota – eksportir Pekanbaru Saluran Pemasaran II petani – pedagang pengumpul Desa – pedagang pengumpul besar kota – eksportir Medan Saluran Pemasaran III petani – pedagang pengumpul besar kota – eksportir Medan. 2. Pada saluran I margin pemasaran yang paling tinggi diterima oleh pedagang pengumpul besar. Saluran I sebesar Rp. 46.380,02/Kg atau 51%. Pada saluran II margin pemasaran yang paling tinggi diterima oleh pedagang besar sebesar Rp. 37.652,23/Kg atau 47%. Pada saluran III margin pemasaran yang paling tinggi diterima oleh pedagang besar sebesar Rp. 35.610/Kg atau 44%. 3. Dilihat dari efisiensi secara ekonomis dari ketiga saluran yang ada di Desa Riaria Kecamatan Pollung Kabupaten Dolok Sanggul maka saluran pemasaran III adalah saluran kopi arabika yang paling efisien karena mempunyai nilai efisiensi pemasaran terendah yaitu 11,73% < 50 %. Adapun saran yang dapat diberikan bagi pihak-pihak yang berhubungan dengan petani kopi sebagai berikut: 1. Untuk petani sebaiknya menjual kopi arabika langsung kepedagang pengumpul besar karena berdasarkan penelitian bahwa saluran III lah yang paling efisien. 2. Untuk pemerintah hendaknya membentuk wadah yang dapat menampung kopi arabika yang diekspor dengan jaminan harga yang stabil. Apabila harga kopi arabika di pasar ekspor meningkat, maka pemerintah harus meningkatkan harga di tingkat petani agar tetap stabil.en_US
dc.subjectPemasaran kopi arabika di Desa Ria-ria, Kecamatan Pollung, Kabupaten Humbang Hasundutanen_US
dc.titleANALISIS PEMASARAN KOPI ARABIKA (Studi kasus : Desa Ria-ria, Kec. Pollung, Kab. Humbang Hasundutan)en_US


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record