| dc.description.abstract | Sistem pembangkit listrik tenaga surya (PLTS) sangat berkembang pesat seiring berkurangnya cadangan bahan bakar posil yang diperlukan untuk pembangkit listrik.untuk memenuhi kebutuhan listrik maka system pembangkit listrik tenaga surya (PLTS) menggunakan panel surya yang dapat dihubungkan kejala-jala(grid).oleh karena itu, pada penelitian ini digunakan metode pengumpulan dan analisis data untuk mengetahui kesesuaian daya input yang mampu dihasilkan oleh panel suya.
Penelitian dilakukan pada pembangkit listrik tenaga surya pada Gedung L fakultas Teknik bertujuan untuk mengetahui daya input yang dihasilkan solar cell,dan output inverter agar dapat diketahui kemampuan panel surya serta inverter dalam mengkonversi energi matahari ke energi listrik sehingga pengukuran irradiansi matahari adalah paling utama dimana irradiansi matahari sangat mempengaruhi daya input yang dihasilkan panel surya dan inverter serta rangkaian yang dipasang pada PLTS.
Berdasarkan analisis yang dilakukan diperoleh bahwa daya input panel surya dipengaruhi oleh intensitas radiasi matahari dimana intensitas radiasi matahari pada tanggal 22 juli 2022 adalah rata-rata 543 W/m2 dan daya input yang dihasilkan adalah rata-rata 328.24 watt dengan output inverter yang dihasilkan adalah rata-rata 5.15 kWh.dan pada tanggal 23 juli 2022 rata-rata radiasi matahari adalah 653 W/m2 menghasilkan daya input rata-rata 360 watt dengan output inverter rata-rata 5.12 kWh .
Daya dipengaruhi rangkaian panel surya yang dipasang ,dimana panel surya yang dipasang seri menghasilkan tegangan sebesar 1,082 V dengan tegangan sebelumnya adalah 41.64 dengan arus tetap 12.97 A. dan panel surya yang dirangkai pararel menghasilkan arus sebesar 181,58 A dengan arus sebelumnya adalah 12.97 Ampere dengan tegangan tetap 41.64V. | en_US |
