dc.description.abstract | Latar Belakang: Stunting adalah keadaan tubuh yang pendek atau sangat pendek yang dapat dilihat pada indeks panjang badan menurut umur (PB/U) atau tinggi badan menurut umur (TB/U) dengan ambang batas (z-score) antara -3 SD sampai dengan -2 SD. Adapun beberapa hal yang menjadi pemicu stunting yaitu: praktik pengasuhan buruk, minimnya layanan kesehatan Antenatal Care (ANC) (pelayanan kesehatan bagi ibu sewaktu hamil), minimnya akses air bersih dan sanitasi serta makanan bergizi yang dikonsumsi oleh keluarga.
Tujuan: Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan sikap dan pengetahuan ibu terhadap kejadian stunting pada balita umur 24-59 bulan di UPT Puskesmas Kundur Barat Provinsi Kepulauan Riau.
Metode: Penelitian ini adalah penelitian analitik observasional dengan desain cross sectional untuk mengetahui hubungan sikap dan pengetahuan ibu terhadap kejadian stunting. Subjek penelitian adalah ibu yang memiliki anak balita usia 24-59 bulan di wilayah kerja UPT Puskesmas Kundur Barat Provinsi Kepulauan Riau yang memenuhi kriteria inklusi dan eksklusi. Pengambilan sampel dilakukan dengan cara purposive sampling.
Hasil: Hasil uji statistik dengan menggunakan uji fisher exact menunjukan nilai p=1,000 (p>0,05). Berdasarkan hasil tersebut dapat disimpulkan bahwa tidak terdapat hubungan yang bermakna antara sikap ibu dengan kejadian stunting pada anak balita usia 24-59 bulan di wilayah Kundur Barat provinsi Kepulauan Riau.
Kesimpulan: Tidak terdapat hubungan yang signifikan antara sikap dan pengetahuan ibu terhadap kejadian stunting pada anak balita usia 24-59 bulan di wilayah kerja UPT Puskesmas Kundur Barat Provinsi Kepulauan Riau. | en_US |