Show simple item record

dc.contributor.authorSITORUS, RICKY RICHARDO
dc.date.accessioned2022-08-06T04:17:52Z
dc.date.available2022-08-06T04:17:52Z
dc.date.issued2022-08-06
dc.identifier.urihttp://repository.uhn.ac.id/handle/123456789/7121
dc.description.abstractPENDAHULUAN : Penyebab COVID-19 adalah Severe Acute Syndrome Coronavirus 2 atau SARS-CoV-2 yang diketahui pada 10 Januari 2020. Virus ini termasuk dalam famili coronavirus yang sama dengan virus penyebab wabah SARS dari tahun 2002 hingga 2004 yaitu virus Sarbecovirus. Penyebaran COVID-19 dapat menyebar melalui droplet yang dikeluarkan saat orang yang terinfeksi berbicara, batuk atau bersin, dan mengenai mata, hidung, dan mulut. Penularan juga dapat terjadi melalui benda atau permukaan yang terkontaminasi droplet dari orang yang terinfeksi. Melalui deteksi dini, isolasi diri dan perlindungan dasar, seperti menjaga jarak minimal 2 meter, sering mencuci tangan, dan memakai masker di tempat ramai atau saat ada risiko penularan, penyebaran COVID-19 dapat dicegah. TUJUAN : Untuk mengetahui hubungan antara jenis masker oleh tenaga kesehatan RSUD DR.RM Pratomo Bagan Siapi-api dengan kelainan kulit wajah selama pandemi COVID-19 METODE : Penelitian ini adalah penelitian observasional analitik dengan rancangan studi potong lintang yang dilakukan pada bulan November – Desember 2021. Sampel penelitian merupakan seluruh tenaga kesehatan di RSUD DR.RM.Pratomo Bagan Siapi-api yang memenuhi kriteria inklusi dan eksklusi dengan teknik consecutive sampling. Data diambil menggunakan kuesioner dan diolah menggunakan SPSS. HASIL : Berdasarkan data penelitian yang dikumpulkan, didapatkat sampel telah memenuhi kriteria inklusi dan ekslusi untuk di jadikan sampel penelitian. Hasil penelitian menunjukkan bahwa 33 sampel (40,5%) mengalami kelainan kulit. Kelainan kulit terdiri dari eritema (40,5%), papul (26,6%), skuama (1,3%), fisura (10,1%), erosi (5,1%), vesikel ,(2,5%) urtika (3,8%) dan ulkus (2,5%). Sampel yang menggunakan masker medis lebih banyak mengalami kelainan kulit (p0,001). Sampel dengan frekuensi penggantian masker 2 kali lebih banyak mengalami kelainan kulit (p0,027). Sampel dengan durasi penggunaan masker 4 - 8 jam lebih banyak mengalami kelainan kulit (p0,045). KESIMPULAN : Terdapat hubungan antara penggunaan masker (jenis masker,frekuensi penggantian masker dan durasi penggunaan masker) dengan kelainan kulit.en_US
dc.subjectPenggunaan Masker,en_US
dc.subjectKelainan kulit,en_US
dc.subjectPandemi COVID-19,en_US
dc.subjectTenaga Kesehatan.en_US
dc.titleHUBUNGAN PENGGUNAAN MASKER DENGAN KELAINAN KULIT PADA TENAGA KESEHATAN RSUD DR.RM PRATOMO BAGAN SIAPI - API DI ERA PANDEMI COVID-19en_US


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record