dc.description.abstract | Latar belakang : Stunting atau pertumbuhan terhambat masih menjadi masalah besar di negara berkembang termasuk di Indonesia. Hasil Riset Kesehatan Dasar 2018 menunjukan prevalensi stunting di Indonesia sebesar 30,79% dan angka tersebut masih diatas toleransi WHO. Stunting memiliki dampak pada perkembangan fisik, mental, intelektual serta kognitif balita. Mengingat dampak yang tersebut maka perlu untuk mengetahui faktor risiko yang mempengaruhi stunting.
Tujuan penelitian : Untuk mengetahui gambaran faktor risiko stunting pada balita di TK Negeri Pembina Kecamatan Teluk Mengkudu.
Metode : jenis penelitian ini adalah deskriptif dengan desain cross sectional. Sampel dalam penelitian ini adalah balita yang mengalami stunting sebanyak 31 balita yang berada di wilayah TK Negeri Pembina Kecamatan Teluk Mengkudu. Penelitian dilakukan pada bulan desember 2021. Data pada penelitian ini diperoleh dari pengisian kuesioner.
Hasil : hasil penelitian sebanyak 74,2% balita memiliki riwayat berat badan lahir <2500 gr, sebagian besar balita mendapat ASI + MP-ASI sebanyak 64,5%, sebagian besar ibu dengan tingkat Pendidikan menengah sebanyak 61,3%, sebagian besar ayah dengan tingkat Pendidikan menengah sebanyak 74,2%, sebagian besar ibu memilki tinggi badan normal yaitu 67,7%, sebagian besar ayah memiliki tinggi normal yaitu 71%, sebagian besar balita berasal dari keluarga yang memiliki pendapatan yang rendah yaitu 61,3%.
Kesimpulan : Faktor risiko yang mempengaruhi stunting pada balita ialah riwayat berat badan lahir <2500 gr, pemberian ASI +MP-ASI, Pendidikan ibu yang menengah, Pendidikan ayah yang menengah, dan pendapatan keluarga yang rendah. | en_US |