dc.description.abstract | Pendahuluan : Melasma merupakan penyakit hipermelanosis yang paling sering ditemui, Pigmentasinya simetris, biasanya mengenai pipi, dahi dan hidung. Melasma dikaitkan dengan paparan sinar matahari, hormon, penggunaan obat-obatan tertentu, penggunaan kosmetik dan juga faktor genetik, Usia onset antara 30-55 tahun, biasanya dijumpai pada wanita usia reproduksi.
Tujuan : Untuk mengetahui gambaran faktor risiko timbulnya melasma di
Poliklinik Kulit dan Kelamin RSUD Dr. Pirngadi Kota Medan.
Metode : Penelitian ini adalah penelitian deskriptif dengan pendekatan cross sectional. Sampel penelitian ini adalah penderita melasma di Poliklinik Kulit dan Kelamin RSUD Dr. Pirngadi Kota Medan pada bulan Januari 2016 – Desember 2020. Pengumpulan data menggunakan rekam medis.
Hasil : Diperoleh 67 pasien, berjenis kelamin perempuan sebanyak 65 pasien (97%) , berusia 30-44 tahun sebanyak 41 pasien (61,1%) Faktor risiko terbanyak pada pasien yaitu paparan sinar matahari sebanyak 64 pasien (95,5%), penggunaan kosmetik pada 54 sebanyak pasien (80,6%), genetik sebanyak 40 pasien (59,7%).
Kesimpulan : Mayoritas pasien berjenis kelamin perempuan, berusia 30-44 tahun. Berdasarkan urutan terbanyak faktor risiko melasma pada pasien yaitu paparan sinar matahari, penggunaan kosmetik, genetik. | en_US |