dc.description.abstract | Pendahuluan : Mahasiswa kedokteran dituntut untuk mengikuti akademik yang padat dan jumlah tugas yang banyak hingga banyak menyita kebutuhan tidur mahasiswa. Hal ini membuat mahasiswa kedokteran memiliki kebiasaan tidur yang buruk. Kualitas tidur yang buruk dapat menimbulkan dampak negatif pada kesehatan dan mental seperti depresi, cemas dan stres sehingga dapat mempengaruhi kualitas hidup dan hubungan sosial mahasiswa. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui korelasi kualitas tidur terhadap tingkat depresi, cemas dan stres pada mahasiswa Fakultas Kedokteran HKBP Nommensen.
Tujuan : Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui korelasi kualitas tidur terhadap tingkat depresi, cemas dan stres pada mahasiswa preklinik Fakultas Kedokteran HKBP Nommesen Medan.
Metode : Penelitian ini merupakan penelitian analitik observasional dengan pendekatan cross sectional. Sampel penelitian adalah 170 mahasiswa aktif Fakultas Kedokteran yang memenuhi kriteria. Pengambilan sampel dilakukan dengan cara purposive sampling. Data dikumpulkan dengan memberikan kuesioner Pittsburgh Sleep Quality Index (PSQI) untuk menilai kualitas tidur dan kuesioner Depression Anxiety Stress Scale (DASS 42) untuk menilai depresi, cemas dan stres. Analisa data pada studi ini dilakukan dengan cara univariat untuk mendeskripsikan rerata skor kualitas tidur, depresi, cemas dan stres subjek, serta analisis bivariat menggunakan metode uji Spearman untuk mengetahui korelasi antara kualitas tidur terhadap tingkat depresi, cemas dan stres.
Hasil : Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa terdapat korelasi signifikan antara kualitas tidur terhadap tingkat depresi (p=0,000; r=0,421), cemas (p=0,000; r=0,383) dan stres (p=0,000; r=339) dengan masing-masing kekuatan korelasinya sedang.
Kesimpulan : Semakin buruk kualitas tidur maka semakin tinggi tingkat depresi, cemas dan stres pada mahasiswa Fakultas Kedokteran HKBP Nommensen. | en_US |