dc.description.abstract | Pendahuluan : Menstruasi merupakan proses pelepasan lapisan endometrium secara periodik dan siklik yang diikuti dengan keluarnya darah. Menstruasi yang normal bila siklusnya sekitar 21-35 hari dengan lama menstruasi 3-7 hari. Siklus menstruasi dapat menjadi tidak teratur akibat gangguan fungsi hormon, kondisi stres, aktivitas fisik yang berlebihan dan status gizi yang tidak normal. Siklus menstruasi yang tidak teratur pada keadaan stres dapat mengganggu keseimbangan hormon reproduksi sehingga siklus menstruasi tidak teratur. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan stres dengan siklus menstruasi pada mahasiswi Fakultas Kedokteran Universitas HKBP Nommensen.
Metode : Sampel Penelitian adalah 80 mahasiswi FK UHKBN dalam tahap pendidikan sarjana kedokteran yang memenuhi kriteria inklusi dan eksklusi. Data dikumpulkan dengan memberikan kuesioner siklus menstruasi untuk menilai siklus menstruasi dan Depression Anxiety Stress Scale (DASS 42) untuk menilai stres. Hubungan stres dengan siklus menstruasi dianalisis dengan menggunakan uji Chi Square.
Hasil Penelitian : Hasil penelitian ini menunjukkan dari 80 responden, Sebagian besar mengalami stres (61,38%) dan sebagian besar mengalami siklus menstruasi yang normal (83,8%). Hasil uji Chi Square tidak terdapat hubungan antara stres dengan siklus menstruasi (p=0,519).
Kesimpulan : Tidak terdapat hubungan antara stres dengan siklus menstruasi. | en_US |