Hubungan Penggunaan Masker dengan Kejadian Kelainan Kulit Area Wajah Selama Masa Pandemi Coronavirus Disease (COVID-19) di Kota Medan Tahun 2021
Date
2022-03-21Author
Br. SITUMORANG, AGNES CHRISTINE MARGARETHA ELFRIDA
Metadata
Show full item recordAbstract
Latar Belakang : Novel corona virus adalah virus yang menyebabkan severe acute respiratory syndrome (SARS). Penyakit ini pertama kali ditemukan di Kota Wuhan, Cina pada Desember 2019. Penyebaran virus ini terjadi melalui droplet yang kontak dengan virus yang ditularkan melalui batuk dan bersin. Untuk mencegah penularan virus, WHO dan CDC merekomendasikan penggunaan masker wajah secara wajib. Jenis masker yang dianjurkan adalah masker medis, masker N95, dan masker kain. Penggunaan masker telah dikaitkan dengan timbulnya keluhan pada kulit.
Tujuan : Studi ini bertujuan untuk mengetahui hubungan penggunaan masker yang digunakan oleh masyarakat Kota Medan dengan kelainan kulit area wajah selama masa pandemi COVID-19 tahun 2021.
Metode : Studi ini adalah studi analitik observasional dengan desain cross sectional. Sampel studi ini adalah masyarakat Kota Medan sejumlah 291 orang. Pengambilan sampel dilakukan dengan metode snowball sampling. Analisis data dilakukan dengan uji chi square.
Hasil : Penelitian ini menunjukkan tidak ada hubungan bermakna antara jenis masker dengan keluhan ruam kulit (p = 0,816) dan gejala subjektif kulit (p = 0,481). Tidak ada hubungan bermakna antara frekuensi penggantian masker dengan keluhan ruam kulit (p = 0,203) dan gejala subjektif kulit (p = 0,811). Tidak ada hubungan bermakna antara durasi penggunaan masker dengan keluhan ruam kulit (p = 0,164 ) dan gejala subjektif kulit (p = 0,071).
Kesimpulan : Tidak ada hubungan bermakna antara penggunaan masker dengan kejadian kelainan kulit area wajah selama masa pandemi coronavirus disease (COVID-19) di Kota Medan Tahun 2021.
Collections
- Pendidikan Dokter [414]