Mengenal Model Pengajaran Berdasarkan-Masalah (Problem-Based Instruction) Dan Implikasinya Terhadap Kurikulum Berbasis Kompetensi
Abstract
Model Pengajaran, berdasarkan Masalah merupakan salah satu pendekatan yang paling efektif untuk pengajaran proses berfikir tingkat lebih tinggt menolong siswa untuk memproses sejumlah informasi yang sudah siap dalam benak mereka, membantu siswa untuk mengkonstruksi pengetahuan mereka sendiri tentang dunia sosiaL dan fisik di sekitar mereka. Pengajaran berdasarkan masalah mengacu pada psikologi kognitif dan aliran konstruktivis tentang pembelajaran. Model pembelajaran lni memerluken daya nalar yang balk untuk mengernbangkan pengetahuan dasar dan kompleks yang dapat dipelajari dan dieksekusi meLalui guru keLas dengan pengajaran dan Latihan yang cukup. Berbeda halnya dengan model pengajaran langsung yang penekanannya pada penyajian sejumlah ide-ide olen guru atau keterampilan mendemonstrasikan yang diperankan oleh seorang guru. Dalam pengajaran berdasarkan masaLah guru berperan untuk menyajikan masalah, menjawab sejumlah pertanyaan-pertanyaan dan memfasilitasi penyelidikan dan dialog. Yang paling penting, guru memberikan Scaffolding kerangka bantuan ketja yang dapat meningkatkan inkuiri dan intelektual. Pengajaran berdasarkan masalah tidak dapat terlaksana bila guru tidak memperhatikan lingkungan belajar yang terbuka dan jujur uniuk mengubah ide-ide yang dapat terjadi. Intisari pengajaran berdasarkan masalah terdiri dari penyajian siswa terhadap situasi permasaiahan yang otentik dan bermakna yang merupakan titik tumpu terhadap penyelidikan dan inkuiri. Pengairan berdasarkan masalah menolong siswaa untuk menumbuhkembangkan keterampilan berpikir dan mernecahkan masalah, belajar berperan dewasa, dan menjadikan pembelajar (siswa) yang bebas. Oleh karena itu model pembelajaran ini memiliki implikasi yang kuat terhadap kurikulum berbasis kompetensi.
Akhinya disimpulkan bahwa pengajaran berdasarkan masalah merupakan suatu pendekatan yang mana siswa
bekerja pada masalah-masalah otentik yang bertujuan untuk mengkonstruksi pengetahuan mereka sendiri, mengembangkan inkuiri dan keterampilan berpikir tingkat lebih tinggi, menjadikan siswa termotivasi dan mandiri.