dc.description.abstract | ABSTRAK
Artikel ini ditulis untuk memberikan gambaran sekilas tentang model pembelajaran kooperatif khususnya dengan menggunakan pendekatan tipe STAD (Student Team-Achievement Divisions). Dalam pembelajaran ini siswa dituntut untuk saling kerjasama, saling ketergantungan, aktif anatar sesama dalam satu kelompok untuk memecahkan suatu permasalahan yang telah ditetapkan sebelumnya. Selain itu model pembelajaran ini juga dapat memotivasi siswa, meningkatkan hasil belajar afektif, kognitif dan psikomotor serta mampu berkompetisi baik secara individuu maupun secara klasikal. Untuk menunjang proses pelaksanaan model pembelajaran ini diperlukan berbagai fasilitas seperti Buku, LKS, Alat dan Bahan, OHP serta media lainnya.
Dalam pembelajaran ini, guru tidak memonopoli seluruh kegiatan belajar dari awal hingga akhir pembelajaran namun lebih ditekankan pada pendekatan konstruktivis dan demokrasi sehingga tidak membosankan bagi para siswa. Dengan demikian guru lebih berperan sebagai motivator, fasilitator dan guide (penuntun) serta siap menyempurnakan seluruh jawaban pertanyaan yang diajukan oleh anggota kelompok satu ke kelompok yang lain.
Pedoman penilaian penghargaan terhadap kelompok dibagi dalam tiga kelompok yaitu 1. Kelompok baik jika skor perolehan 15 sampai dengan 19. 2. kelompok hebat jika skor perolehan 20 sampai dengan 24 dan 3. Kelompok super jika skor perolehan lebih besar atau samadengan 25. Sedangkan untuk melihat nilaii hasil belajar masing-masing siswa dilakukan tes hasil belajar produk (kognitif) dan proses (psikomotor).
Berbagai hasil ujicoba telah dilaksanakan terutama pada pelajaran Sains IPA dan pada umumnya dapat disimpulkan bahwa model pembelajaran ini cocok digunakan untuk mengukur sekaligus ranah kognitif, afektif dan psikomotor siswa sesuai dengan tuntutan kurikulum berbasis kompetensi yang sedang digunakan pada saat ini. | en_US |