dc.description.abstract | Dalam perencanaan perkerasan pada bandar udara di beberapa daerah sering didapati jenis tanah yang memiliki daya dukung rendah seperti tanah lempung, demikian hal nya yang terjadi pada perkerasan landasan pacu (runway) pada Bandara Dr. F. Lumbantobing Tapanuli Tengah-Sumatera Utara memiliki tingkat daya dukung tanah yang terbilang rendah dengan nilai CBR subgrade 6 %. Maka dari itu penelitian ini dilakukan untuk menganalisis perbandingan perencanaan tebal perkerasan dengan beberapa peningkatan nilai CBR pada pondasi bawah (subgrade) menggunakan metode FAA (Federal Aviation Administration), dimana material yang digunakan ditentukan berdasarkan dari masing-masing nilai CBR yaitu 10 %, 12 %, 15 % dan 20 % dengan kemampuan perkerasan PCN 34.. Selanjutnya dilakukan perhitungan harga perencanaan untuk menegetahui pengaruh nilai CBR subgrade terhadap lapisan perkerasan landasan pacu pada bandar udara yang ditinjau dari segi harga satuan pekerjaan perencanaan.
Adapun dengan metode FAA (Federal Aviation Administration) didapatkan hasil tebal lapisan perkerasan berdasarkan nilai CBR yang ditingkatkan mengalami perbedaan yang dimana untuk nilai CBR 10 % diperoleh tebal lapisan yaitu 107 cm dengan harga satuan pekerjaan perencanaan per m3 sebesar Rp.
489,000.00. Untuk nilai CBR 12 % diperoleh tebal lapisan yaitu 100 cm dengan harga satuan pekerjaan perencanaan per m3 sebesar Rp. 481,000.00. Untuk nilai CBR 15 % diperoleh tebal lapisan yaitu 81 cm dengan harga satuan pekerjaan perencanaan per m3 sebesar Rp. 401,000.00. Dan untuk nilai CBR 20 % diperoleh tebal lapisan yaitu 78 cm dengan harga satuan pekerjaan perencanaan per m3 sebesar Rp. 388,000.00. Perbedaan tebal lapisan dan harga yang diperoleh dimana semakin tinggi nilai CBR akan semakin kecil tebal lapisan dan harga yang dibutuhkan, maka dari itu diharapkan kepada perencana perkerasan landasan pacu agar lebih teliti dalam merencanakan perkerasan demi tercapainya perencanaan yang paling optimum dan efisisen. | en_US |