PENGARUH PEMBERIAN MADU SEBAGAI ANTIOKSIDAN TERHADAP KERUSAKAN HISTOLOGIS SEL PARU TIKUS PUTIH JANTAN GALUR WISTAR YANG DIINDUKSI NATRIUM SIKLAMAT
Abstract
Latar Belakang: Madu memiliki efek antioksidan seperti senyawa fenolat, enzim superoxide dismutase (SOD), glutathione peroxide (GPx), katalase, senyawa volatile, vitamin C dan beta karoten yang dapat melindungi organ seperti paru dari kerusakan stres oksidatif.
Tujuan: Tujuan penelitian ini untuk mengetahui apakah pemberian madu sebagai antioksidan dapat mencegah kerusakan histologis sel paru tikus putih jantan galur wistar (Rattus norvegicus L.) yang diinduksi natrium siklamat.
Metode: Penelitian ini adalah posttest only control group design. Sebanyak 25 ekor tikus dibagi dalam 5 kelompok. Madu yang sudah dilarutkan dengan aquadest akan diberikan selama 14 hari berturut-turut. Natrium siklamat dilarutkan dengan aquadest dan diberikan selama 3 hari berturut-turut yaitu pada hari ke-12, 13, dan 14. Kerusakan organ paru dinilai dari penjumlahan adanya oedema alveolus, destruksi dinding alveoli dan infiltrasi radang yang diamati di mikroskop pada perbesaran 400 kali.
Hasil: Terdapat perbedaan kerusakan organ paru antarkelompok pada penelitian ini (p<0.05) dan dosis optimum madu pada penelitian ini dalam mencegah kerusakan organ paru, yaitu sebesar 0,6 ml/200gramBB tikus.
Kesimpulan: Madu memiliki efek antioksidan seperti senyawa fenolat, asam askorbat, tokoferol, katalase, superoxide dismutase (SOD), glutathione peroxide (GPx), Maillard Reaction Products (MRP) dan senyawa antioksidan lainnya yang dapat melindungi organ seperti paru dari kerusakan stres oksidatif.
Collections
- Pendidikan Dokter [414]