dc.description.abstract | Pasir merupakan salah satu bahan bangunan yang diperlukan oleh masyarakat. Permintaan masyarakat untuk memiliki tempat tinggal cukup tinggi, seiring dengan pertumbuhan jumlah penduduk. Aktivitas penambangan dilakukan terus menerus, bila tidak memperhatikan aturan atau pertimbangan yang bijaksana dapat menimbulkan dampak yang sangat merugikan. Kerugian bisa berakibat langsung atau dimasa depan. Seperti keseimbangan alam dan longsor. Salah satu alternatif untuk mengurangi kerugian-kerugian tersebut yaitu menemukan bahan baru yang berfungsi sama dengan pasir atau mencari lahan pasir baru misalnya didaerah pesisir atau pantai. Pada penelitian ini dipergunakan pasir pantai yang ada dipantai cermin Medan Sumatera Utara. Penambahan pasir dilakukan untuk memenuhi permintaan masyarakat khususnya masyarakat didaerah pantai. Pengamatan dilapangan telah menunjukkan bahwa masyarakat pesisir pantai telah menggunakan pasir pantai dalam mortar untuk membangun rumah atau bangunan. Kuat tekan rata-rata dengan pemakaian pasir pantai untuk bahan bangunan seperti beton dapat dilakukan dengan kuat tekan yang dilaksanakan 22,5Mpa , kuat tekan rata-rata beton tersebut umur 7, 14, 21 dan 28 hari. masing-masing 12 buah benda uji silinder dengan ukuran 15 x 30 cm. dalam pengujian kuat tekan dan berat keseluruhan benda uji semanyak 36 silinder.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa perlakuan yang di digunakan terhadap pasir pantai cermin adalah tanpa di cuci dan di cuci. Kuat tekan beton di rencanakan 22,5Mpa. Sampel berbentuk silinder berukuran 15 x 30 dan berjumlah 36 buah. Penelitian ini menggunakan pasir yang berbeda sebagai kontrol, yaitu pasir daerah binjai. Campuran beton dengan menggunakan Pasir sungai dari binjai (beton normal) menghasilkan kuat rata-rata sebesar 25,79 Mpa. Sedangkan kuat tekan beton rata-rata pada pasir pantai cermin (tanpa dicuci) sebesar 23,36 Mpa, dengan pasir pantai (di cuci) sebesar 24,61Mpa. | en_US |