dc.contributor.author | Pujiastuti, Elisabeth Sri | |
dc.contributor.author | Siahaan, Ferlist Rio | |
dc.date.accessioned | 2021-12-04T06:53:59Z | |
dc.date.available | 2021-12-04T06:53:59Z | |
dc.date.issued | 2021-12-04 | |
dc.identifier.uri | http://repository.uhn.ac.id/handle/123456789/5612 | |
dc.description | Penelitian dilaksanakan di Kelurahan Sempakata, Kecamatan Medan Selayang, Kota Medan pada tanah Ultisol dengan pH 5.5, dimulai dari bulan Maret sampai September 2012. Tujuan penelitian adalah untuk mengkaji pengaruh pemakaian kombinasi pupuk kandang ayam dengan pupuk hayati dan dosis pupuk NPK serta interaksinya terhadap peningkatan pertumbuhan dan produksi tanaman cabai (Capsicum annum, L.). Penelitian menggunakan Rancangan Acak Kelompok Faktorial. Faktor pertama adalah perlakuan pupuk organik (kombinasi pupuk kandang dan pupuk hayati) yang terdiri atas empat taraf, yaitu : tanpa pupuk kandang ayam (A0), 20 ton/ha pupuk kandang ayam (A1), 20 ton/ha pupuk kandang ayam yang diperkaya dengan 6 liter/ha Agrobost (A2), serta 20 ton/ha pupuk kandang ayam yang dipadukan dengan 6 liter/ha Agrobost secara bertahap sebanyak empat kali, yakni pada 7, 21, 35 dan 49 hari setelah tanam (A3). Faktor kedua adalah perlakuan pupuk anorganik (NPK) yang terdiri atas tiga taraf, yaitu : tanpa NPK (N0), NPK dosis 50% dari rekomendasi (N1), dan NPK dosis 100% rekomendasi (N2). Dosis rekomendasi adalah 300 kg NPK/ha. Jumlah ulangan 3 kali. Peubah yang diamati adalah: tinggi tanaman, jumlah cabang produktif, jumlah buah per tanaman, bobot per buah, bobot buah per tanaman, produksi per petak, dan produksi per hektar. Penelitian menunjukkan bahwa perlakuan pupuk organik (pupuk kandang ayam dipadukan dengan pupuk hayati Agrobost) dapat meningkatkan tinggi tanaman, jumlah buah per tanaman, bobot buah per tanaman dan produksi per hektar, tetapi belum dapat meningkatkan bobot per buah dan jumlah cabang produktif tanaman cabai. Perlakuan pupuk anorganik (NPK Mutiara 16–16–16) dengan dosis 0,126 kg/petak dapat meningkatkan tinggi tanaman, jumlah buah per tanaman, bobot per buah, bobot per tanaman dan produksi per hektar, tetapi belum dapat meningkatkan jumlah cabang produktif. Interaksi antara pupuk organik dan pupuk anorganik dapat meningkatkan tinggi tanaman cabai tetapi belum dapat meningkatkan jumlah cabang produktif, bobot per buah, jumlah buah per tanaman, bobot buah per tanaman, produksi per petak
dan produksi per hektar. | en_US |
dc.description.abstract | A research was conducted in Sempakata Village, Medan Selayang Subdistrict, Medan on Ultisol with pH value of 5.5, started on March 2012 and ended in September 2012. The aim of the research was to study the effect of manure biofertilizer combination, NPK fertilizer and their interaction on the growth and yield of hot chilli (Capsicum annum, L.). The research used factorial block random design, with combination of organic manure (manure-biofertilizer combination) and anorganic NPK fertilizer doses as treatments and three times of replication. The first treatment consisted of: no chicken manure (A0), 20 t/ha of chicken manure (A1), 20 t/ha of chicken manure + 6 l/ha of biofertilizer with once application (A2), and 20 t/ha of chicken manure + 6 l/ha of biofertilizer with four times application, that is 7, 21, 35 and 47 days after planting (A3). The second factor consisted of: no NPK fertilizer (N0), a half of recommendation dose of NPK fertilizer (N1), and a full dose of NPK fertilizer, that was 300 kgs/ha (N2). The parameters used were: height of the plant, the total of productive branches, total fruit in a plant, weight of a single fruit, fruit weight of a plant, yield per block, and yield per hectare.The result showed that treatment of chicken manure-biofertilizer combination increased height of the plant, total fruit in a plant, fruit weight of a plant and the yield per hectare, but did not increase weight of a single fruit and the total of productive branches. The doses of anorganic NPK fertilizer increased height of the plant, total fruit in a plant, fruit weight of a plant, and yield per hectare, but did not increase the total of productive branches. The interaction of both treatments increased the height of the plant, but did not increase other parameters. | en_US |
dc.publisher | Fakultas Pertanian Universitas HKBP Nommensen | en_US |
dc.subject | organic fertilizer | en_US |
dc.subject | anorganic fertilizer | en_US |
dc.subject | chicken manure | en_US |
dc.subject | biofertilizer | en_US |
dc.subject | hot chilli | en_US |
dc.title | Aplikasi Teknologi Effective MicroorganismProcedure (EMP) pada Budidaya Tanaman Cabai (Capsicum annuum, L.) | en_US |