dc.description.abstract | Penelitian ini bertujuan untuk 1) Menganalisis pendapatan dan efisiensi usahatani cabai merah dan tomat dengan pola tanam monokultur, 2) Menganalisis pendapatan dan efisiensi usahatani cabai merah dan tomat dengan pola tanam polikultur, 3) Menganalisis persepsi petani terhadap pola tanam usahataninya dilihat dari sikap, motif pengambilan keputusan, dan tujuan usahatani.
Dalam penelitian ini, jenis data yang digunakan adalah data primer dan data sekunder. Metode analisis yang digunakan adalah metode analisis deskriptif. Penentuan sampel dalam penelitian ini dilakukan dengan metode berstrata proporsional (pengelompokan berdasarkan jenis petani), dengan jumlah responden 45 kk di Desa Pangambatan, Kecamatan Merek, Kabupaten Karo.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa pendapatan usahatani dengan pola tanam monokultur cabai untuk satu kali musim tanam adalah sebesar Rp.30.322.993 atau Rp.10.107.664/bulan dengan tingkat efisiensi usahatani (R/C) adalah sebesar 2,7 atau >1 (usahatani layak diusahakan). Pendapatan usahatani dengan pola tanam monokultur tomat untuk satu kali musim tanam adalah sebesar Rp.39.213.177 atau Rp.13.071.059/bulan dengan tingkat efisiensi usahatani (R/C) adalah sebesar 3,4 atau >1 (usahatani layak diusahakan) dan diperoleh nilai Fhitung menggunakan uji annova pendapatan usahatani cabai dan tomat pola monokultur sehingga diperoleh sebesar 1,02 dan Ftabel atau Fcrit sebesar 2,42 atau Fhitung < Ftabel atau Fcrit. Disimpulkan hipotesis Ho diterima dan H1 ditolak yang berarti tidak ada perbedaan pendapatan petani monokultur cabai dan petani monokultur tomat sehingga disarankan petani untuk mengusahakan cabai dan tomat dengan pola polikultur saja.
Pendapatan usahatani dengan pola tanam polikultur untuk satu kali musim tanam adalah sebesar Rp. 54.649.177 atau Rp.18.216.392/bulan dengan tingkat efisiensi usahatani (R/C) adalah sebesar 4,02.
Dari hasil wawancara responden terkait persepsi petani monokultur cabai terhadap pola tanam, dapat diketahui untuk pernyataan sikap (komponen keuntungan relatif, tingkat ke sesuaian, tingkat kerumitan, dapat dicoba dan cepat lambatnya hasil), pernyataan motif pengambilan keputusan, dan tujuan usahatani diperoleh skor rata-rata dengan skala interval nilai 2,71-3,51 atau >3,51 yaitu memberi sikap sangat puas. Pernyataan petani monokultur tomat menurut sikap, motif pengambilan keputusan dan tujuan usahatani diperoleh skor rata-rata dengan skala interval nilai 2,71-3,51 atau >3,51 yaitu memberi sikap sangat puas. Pernyataan petani polikultur untuk pernyataan menurut sikap, motif pengambilan keputusan dan tujuan usahatani diperoleh skor rata-rata dengan skala interval nilai 2,71-3,51 atau >3,51 yaitu memberi sikap sangat puas. Berdasarkan persepsi petani monokultur cabai, monokultur tomat dan polikultur memberikan rata-rata pernyataan sikap sangat puas terhadap pola usahataninya maka disarankan kepada petani untuk tetap melanjutkan pola tanam usahataninya. | en_US |