Show simple item record

dc.contributor.authorLamtiar, Rebecca Rumesty
dc.contributor.authorRumahorbo, Deby Berliana
dc.contributor.authorRoderthani, Ita L
dc.date.accessioned2021-09-29T14:02:10Z
dc.date.available2021-09-29T14:02:10Z
dc.date.issued2021-06
dc.identifier.urihttp://repository.uhn.ac.id/handle/123456789/5369
dc.descriptionMenstruasi merupakan salah satu tanda kematangan organ reproduksi wanita yang terjadi secara periodik, dari uterus yang disertai pelepasan (deskuamasi) endometrium, yaitu keluarnya darah dari vagina wanita yangsudah berusia kurang lebih 14 tahun (menarche).1 Saat menstruasi seorang wanita mengalami perdarahan melalui vagina, dan juga mengalami beberapa hal yang mengganggu seperti perubahan emosi dan merasakan nyeri pada bagian panggul dan perut, hal ini dikenal dengan dismenore (dysmenorrhea).2 Dismenore merupakan sensasi nyeri yang muncul pada saat menstruasi yang dapat mengganggu aktivitas sehari-hari.3 Angka kejadian dismenore di dunia termasuk di Indonesia cukup tinggi, penelitian yang dilakukan di Amerika Serikat pada tahun 2019 menunjukkan bahwa rata-rata 90% wanita mengalami dismenore, di Italia 84,1% dan mahasiswi di Iran 89,1% mengalami dismenore.4 Penelitian yang dilakukan oleh Ghina dkk pada mahasiswi Fakultas Kedokteran Universitas Tanjungpura di tahun 2020 terdapat 70,8% mahasiswi yang mengalami dismenore.5 Berdasarkan penilitian yang dilakukan Rizky Cyntia Simamora pada tahun 2019 menyatakan bahwa terdapat 96,4% mahasiswi Fakultas Kedokteran Universitas Sumatra Utara mengalami dismenore.6en_US
dc.description.abstractBackground: During menstruation, a woman experiences some annoying things, such as changes in emotions and feeling pain in the pelvis and abdomen which is often referred to as dysmenorrhea. Some factors trigger the occurrence of dysmenorrhea such as early manarche, elongated menstruation, smoking, alcohol consumption, obesity and stress. Stress is the human body's response to the stressors it experiences. Stressful conditions alone can cause disruption to the working system in the human body including the endocrine system. Purpose: This study aims to find out the relationship between stress to dysmenorrhea in students of the Faculty of Medicine, HKBP Nommensen University Medan. Method : This study was an analytical study with cross sectional designed. The sample was an active student of the Faculty of Medicine of HKBP Nommensen University Medan a total of 44 people with some criteria of inclusion and exclusion. The data was analized to describe the average stress score and dysmenorrhea of the subject, and used Pearson test method to determine the correlation between stress variables to dysmenorrhea. Result : Moderate correlation between stress to dysmenorrhea and correlation coefficient value r=0.495 (p= 0.000). Conclusion: The higher the stress score, the higher the dismenorrhea score in students of the Faculty of Medicine, HKBP Nommensen University Medan.en_US
dc.subjectStress, Dysmenorrheaen_US
dc.titlePENGARUH STRES TERHADAP DISMENORE PADA MAHASISWI FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS HKBP NOMMENSEN MEDANen_US
dc.typeArticleen_US


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record