ANALISIS PENERAPAN ABM (ACTIVITY BASED MANAGEMENT) DALAM MENINGKATKAN EFISIENSI BIAYA PRODUKSI DAN PROFITABILITAS
Abstract
Informasi Akuntansi Manajemen dapat membantu perusahaan mengidentifikasi suatu masalah, menyelesaikan masalah dan mengevaluasi kinerja yang dibutuhkan oleh perusahaan manufaktur maupun jasa. Permintaan akan informasi akuntansi manajemen akan lebih akurat dan relevan jika mengarah pada perkembangan manajemen berdasarkan aktivitas (Activity Based Management). Activity Based Management merupakan suatu pendekatan yang menfokuskan perhatian manajemen pada berbagai aktivitas dengan tujuan untuk meningkatkan nilai pelanggan (customer value) dan laba yang diperoleh dari nilai tersebut. Dengan ABM, suatu perusahaan dapat melakukan evaluasi biaya dan nilai (value) dari suatu aktivitas proses sehingga akan teridentifikasi peluang (akan terjadi perbaikan posisi kompetitif) dan meningkatnya efisiensi proses (process improvement). ABM menekankan pada pengendalian aktivitas melalui analisis aktivitas yang bernilai tambah dan aktivitas yang tidak bernilai tambah. Langkah pertama pada penelitian ini adalah menghitung biaya produksi menggunakan Activity Based Costing, selanjutnya mengurangi aktivitas tidak bernilai tambah dengan Activity Based Management.
Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif yang desainnya bersifat umum serta fleksibel atau berkembang sesuai dengan situasi dilapangan. Metode ini berkenaan dengan interpretasi terhadap data yang ditemukan dilapangan oleh peneliti sebelumnya. Data sekunder yang diperoleh dari berbagai sumber berupa laporan keuangan, data-data biaya dan operasional lainnya pada PT. Indofood CBP Sukses Makmur, Tbk Cabang Bitung.
Hasil penelitian menunjukkan aktivitas tidak bernilai tambah antara lain menyimpan tepung di gudang khusus tepung, pengecekan bumbu, minyak sauce dan solid ingredient secara manual, dan menyimpan barang jadi ke gudang khusus barang jadi. Dengan menerapkan ABM pada periode 2016, maka penghematan yang seharusnya dapat dilakukan oleh pihak manajemen yaitu sebesar Rp 2,384,750,669.84 dan tercapainya efisiensi perusahaan dalam hal ini efisiensi biaya produksi yaitu sebesar 20,30% dari total biaya overvead pabrik sebelum dilakukan eleminasi biaya.
Collections
- Akuntansi [1723]