dc.description.abstract | Pendahuluan Selama wabah covid-19 di China, 66,1% petugas kesehatan mencuci tangan ≥10 kali per hari, tetapi hanya 22,1% yang menggunakan pelembab setelah mencuci tangan. Frekuensi keseluruhan mencuci tangan sebelum dan selama pandemik menunjukkan peningkatan yang sangat signifikan dari 5–10x per hari menjadi 10–20x per hari untuk semua petugas kesehatan yang menjadi faktor predisposisi dari dermatitis kotak.
Tujuan: Mengetahui hubungan frekuensi penggunaan ABHS terhadap kejadian dermatitis kontak pada tenaga kesehatan.
Metode : Penelitian ini menggunakan metode penelitian analitik dengan desain cross sectional. Bertujuan untuk mengetahui hubungan frekuensi penggunaan ABHS terhadap kejadian dermatitis kontak pada tenaga kesehatan Rumah Sakit Murni Teguh Medan pada November 2020-Maret 2021 kepada 207 responden yang terpilih dengan menggunakan kuesioner.
Hasil : Dari 207 reponden hasil penelitian menunjukkan bahwa, umur responden terbanyak <30 124 orang (59,9 %), berdasarkan riwayat alerginya 143 orang (69.1
%) tidak memiliki riwayat alergi, terdapat 140 orang (67.6 %) menderita dermatitis kontak karena ABHS, menurut frekuensi penggunaan ABHS paling banyak yaitu
≥10 kali sebanyak 182 orang (87.9 %).
Kesimpulan : Terdapat hubungan yang bermakna antara frekuensi penggunaan ABHS terhadap kejadian dermatitis kontak, dengan menggunakan uji chi-square di peroleh nilai p-value sebesar 0.000, lebih kecil dari α=0.05. | en_US |