dc.description.abstract | Latar Belakang : Menstruasi merupakan salah satu tanda kematangan organ reproduksi wanita. Saat menstruasi seorang wanita mengalami perdarahan melalui vagina dan juga mengalami beberapa hal yang mengganggu, seperti perubahan emosi dan merasakan nyeri pada bagian panggul dan perut yang sering disebut dengan sebutan dismenore. Dismenore disebabkan oleh peningkatan produksi prostaglandin yang menyebabkan iskemik dan merangsang kontraksi miometrium. Beberapa faktor pencetus terjadinya dismenore seperti manarche dini, menstruasi memanjang, merokok, konsumsi alkohol, obesitas dan stres. Stres adalah respon tubuh manusia terhadap stresor yang dialaminya. Kondisi stres sendiri dapat menyebabkan gangguan pada sistem kerja pada tubuh manusia termasuk sistem endokrin.
Tujuan : Studi ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara stres terhadap dismenore pada mahasiswi Fakultas Kedokteran Universitas HKBP Nommensen Medan.
Metode : Studi ini adalah studi analitik deskriptif dengan desain cross sectional. Sampel studi adalah mahasiswi aktif Fakultas Kedokteran Universitas HKBP Nommensen Medan sejumlah 44 orang yang memenuhi kriteria inklusi dan eksklusi. Pengambilan sampel dilakukan dengan cara purposive sampling. Analisa data pada studi ini dilakukan dengan cara univariat untuk mendeskripsikan rerata skor stres dan dismenore subjek, uji normalitas menggunakan uji Kolmogorov- Smirnov serta analisis bivariat menggunakan metode uji Pearson untuk mengetahui korelasi antara variabel stres terhadap dismenore.
Hasil : Didapatkan korelasi sedang antara stres terhadap dismenore dengan nilai koefisien korelasi r=0,495 (p=0,000).
Kesimpulan : Semakin tinggi hasil skor stres maka semakin tinggi hasil skor dismenore pada mahasiswi Fakultas Kedokteran Universitas HKBP Nommensen Medan. | en_US |