GEOGRID SEBAGAI TULANGAN PADA DINDING PENAHAN TANAH
Abstract
Sistem penulangan tanah atau tanah bertulang (reinforced earth) yang pertama kali diperkenalkan oleh Vidal pada tahun 1969. Selain itu penulangan tanah telah pula diaplikasikan dalam pembangunan bendungan,tanggul,fondasi rakit dan bangunan-bangunan pelengkap pelabuhan dan lai-lain. Dengan konsep yang sama seperti beton bertulang, tulangan pada tanah berupa sheet reinforcement, yakni geogrid mengandalkan kuat tariknya yang tinggi. Seperti beton menahan tekan, tulangan menahan tarik, maka penulangan pada tanah berguna untuk membentuk material komposit yang bekerja bersama-sama menahan beban yang bekerja pada konstruksi, dalam hal ini konstruksi dinding penahan tanah.
Dalam perencanaan, dinding penahan harus mampu menahan beban-beban yang bekerja padanya, baik itu dari luar maupun yang berasal dari internalnya. Maka perencanaanya dicek apakah telah memenuhi syarat stabilitas internal maupun stabilitas eksternal. Dalam menganalisa atau memeriksa bidang longsor perencanaan dengan geogrid dan tanpa geogri digunakan metoda finite element (OptumG2).
Externally Stability adalah bagian diluar dari perkuatan itu sendiri untuk melawan gaya-gaya yang menyebabkan keruntuhan pada dinding, seperti daya dukung tanah, daya dukung geser dan gelincir. Internally stability mengindikasikan stabilitas jenis perkuatan itu sendiri, dalam hal ini seperti kapasitas tarik (tensile capacity), kapasitas geser (friction capacity), kapasitas lentur (bending capacity).
Collections
- Sipil [285]