Show simple item record

dc.contributor.authorPandiangan, Lucy Encelenawati
dc.date.accessioned2020-12-08T04:11:04Z
dc.date.available2020-12-08T04:11:04Z
dc.date.issued2020-09-09
dc.identifier.urihttp://repository.uhn.ac.id/handle/123456789/4590
dc.description.abstractMasalah dalam Penelitian ini adalah bagaimana bentuk-bentuk eufemisme dalam debat, bagaimana penggunaan gaya bahasa eufemisme untuk menggantikan kalimat-kalimat yang dianggap kasar dalam debat PDIP dan juru bicara KPK, realita penggunaan eufemisme dalam debat PDIP dan juru bicara KPK. Dari analisis yang diperoleh peneliti mendapat data bentuk eufemisme sebanyak 20 yaitu 6 eufemisme figuratif (30%), 2 eufemisme sirkomlokusi (10%), 5 eufemisme menggantikan kata lain (25%),5 eufemisme istilah asing (25%), 1 eufemisme jargon (5%), 1 eufemisme serapan (5%). Penggunaan eufemisme untuk menggantikan kalimat yang dianggap kasar terdapat 15 data. Realitanya didalam debat ditemukan menggunakan kalimat- kalimat kasar akan tetapi sebagian sudah menggunakan eufemisme Berdasarkan hasil penelitian dapat didimpulkan bahwa bentuk eufemisme yang lebih dominan dipakai dalam debat tersebut yaitu eufemisme ekspresi figuratif yang bersifat perlambangan yang tidak menyinggung perasaan orang lain. Dalam debat PDIP dan Juru bicara KPK masih ditemukan beberapa kata dengan menggunakan kata kasar yang dapat menyinggung oranglain, dan ada juga yang sudah menggunakan eufemisme untuk memeperhalus suatu ujaran didalam debat.en_US
dc.subjectEufemisme pada Wacana Politik dalam Debat PDIP danen_US
dc.subjectJuru Bicara KPKen_US
dc.title. Analisis Eufemisme pada Wacana Politik dalam Debat PDIP dan Juru Bicara KPK dalam Acara Indonesia Lawyers Club di TVONEen_US


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record