dc.description.abstract | Penelitian dengan judul “Interpretasi Puisi ‘Erlkönig’ karya Johann Wolfgang von Goethe” oleh Lydia Purba, mencoba melihat bagaimana generasi muda menuntut kebebasan mereka dengan menentang aturan-aturan yang berlaku, yang akhirnya menimbulkan kekacauan dan kehancuran bagi diri sendiri. Selain memiliki ciri Sturm und Drang, (pertentangan generasi tua dengan generasi muda), juga melihat apakah ciri-ciri karya sastra zaman Romantik ada dalam puisi ini.
Penelitian ini merupakan penelitian kepustakaan, yang sumber datanya merupakan Teks Puisi itu sendiri, dan teknik analisis data dengan mengadakan studi penelaah terhadap literatur, buku, catatan dan laporan yang berhubungan dengan masalah. Unsur-unsur gramatik dan psikologis puisi ini dianalisis dengan hermeneutika Schleiermacher, termasuk mengidentifikasi unsur-unsur pembangun puisi, dan nilai-nilai yang terkandung di dalam puisi tersebut.
Sebagai hasil penelitian, bahwa Puisi “Erlkönig” menggambarkan pertentangan dua zaman antara generasi muda dan orangtua yang terjadi di zaman Sturm und Drang. Generasi muda yang memperjuangkan kebebasan mereka tanpa mengindahkan nasihat orangtua yang sering berujung kehancuran. Interpretasi gramatikal dalam puisi “Erlkoenig” menunjukkan, sering ditemui pengacauan pronomina dalam setiap bait puisi, pengacauan demonstrative sebagi penunjuk individu atau benda yang cara pengucapannya lebih ditekankan, terdapat Elipsis (pelesapan kata maupun huruf) dalam beberapa bait puisi. Unsur-unsur puisi yaitu tema, rasa, amanat, diksi dan majas perulangan, juga ditemukan dalam puisi ini.
Interpretasi psikologis dari puisi ini, bahwa alam sebagai tempat hidup manusia, menawarkan banyak hal yang baik dan juga yang tidak baik. Manusia perlu melakukan pertimbangan yang sangat baik untuk mendapatkan keputusan yang baik pula.
Nilai pendidikan terlihat jelas pada puisi “Erlkönig” ini, bahwa anak (generasi muda), yang sering bertindak di luar aturan, yang suka kebebasan dan kesenangan sementara, yang sering tidak mengindahkan nasehat orangtua, haruslah menyadari akibatnya. Orang yang patuh sama orangtua adalah manusia yang terberkati.
Sebagai pesan moral yang ingin disampaikan pengarang melalui puisi ini ialah, agar generasi muda tetap menyadari semua yang baik yang dilakukan orangtuanya terhadapnya. Orangtua selalu berbuat yang terbaik untuk anaknya, supaya kehidupan anaknya lebih baik dari kehidupannya. Oleh karena itu, sebagai anak yang baik, haruslah selalu berpikir positif terhadap nasehat orangtua. Dengan demikian, sikap patuh terhadap orangtua merupakan suatu keharusan. | en_US |