dc.description.abstract | Sisa material konstruksi merupakan hasil pekerjaan maupun material konstruksi yang tersisa, tercecer, maupun rusak yang tidak dapat digunakan lagi sesuai dengan fungsinya. Sisa material konstruksi merupakan indikator proyek dalam pengendalian material terhadap total anggaran biaya. Komponen potongan sisa material yang dominan terjadi dalam suatu proyek meliputi sisa – sisa potongan besi tulangan pada besi bertulang. Jumlah besi yang terbuang dalam suatu proyek cukup berpengaruh terhadap pembiayaan proyek, apabila semakin besar sisa material besi maka semakin besar pula biaya material yang harus dikeluarkan oleh proyek tersebut.
Penelitian ini bertujuan untuk membandingkan jumlah besi yang dibutuhkan secara teoritis dengan jumlah besi yang didatangkan oleh kontraktor, mengetahui faktor – faktor penyebab terjadinya limbah material besi terbuang serta mengetahui dimana/kemana material besi yang menjadi limbah. Lahan penelitian ini menggunakan proyek pembangunan rumah tinggal dengan melakukan studi literatur, pengamatan langsung, serta wawancara dan kuesioner yang kemudian dianalisa dengan menggunakan metode kuantitatif dengan menggunakan uji Pearson.
Prosentase jumlah besi yang menjadi limbah dalam proyek pembangunan rumah tinggal yang diteliti sebesar 3,11% dengan faktor penyebab yang paling mayoritas adalah desain dengan jumlah responden yang mengatakan setuju sebesar 50% dengan nilai korelasi p=0.000 (p < 0.05), r= 1.000 yang dapat disimpulkan bahwa proyek pembangunan rumah terlalu sering mengalami perubahan desain sehingga mempengaruhi jumlah sisa pembuangan besi.
Berdasarkan hasil penelitian ini diharapkan untuk kontraktor, manajer lapangan, pengawas lapangan, dan pekerja agar lebih teliti dalam melakukan pemilihan material besi dengan persyaratan besi tulangan yang dipakai. | en_US |