Show simple item record

dc.contributor.authorHarefa, Imelda
dc.date.accessioned2020-09-14T04:46:34Z
dc.date.available2020-09-14T04:46:34Z
dc.date.issued2020-03-10
dc.identifier.urihttp://repository.uhn.ac.id/handle/123456789/4175
dc.description.abstractKomite audit memiliki peran yang sangat penting untuk mengawasi pelaporan keuangan perusahaan, karena laporan keuangan merupakan suatu informasi penting bagi para pengguna baik pihak eksternal maupun pihak internal. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk melakukan pengujian bagaimana pengaruh karakteristik komite audit yang terdiri dari ukuran komite audit, independensi komite audit, dan frekuensi pertemuan komite audit dapat mempengaruhi terjadinya praktik manajemen laba pada perusahaan-perusahaan manufaktur sektor industri dasar dan kimia yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia. Metode analisis data yang digunakan dalam penelitian ini meggunakan metode Analisis Regresi Linear Berganda. Dalam metode ini, penulis menggunakan beberapa uji antara lain, Uji Asumsi Klasik, Uji Koefisien Determinasi dan Uji T.Adapun populasi penelitian ini adalah keseluruhan perusahan manufaktur sektor industri dasar dan kimia yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode tahun 2015-2018, yakni sebanyak 59 perusahaan. Dengan menggunakan metode Purposive Sampling, maka jumlah sampel penelitian yang digunakan adalah sebanyak 30 perusahaan. Hasil pengolahan data dengan menggunakan metode analisis regresi linearberganda dapat diperoleh data bahwa :(1) Ukuran Komite Audit memiliki nilai t=-5,344 dengan tingkat signifikansi0,000<0,05, (2) Independensi Komite Auditmemiliki nilai t=-4,237 dengan tingkat signifikansi 0,000<0,05, dan (3) Frekuensi Pertemuan Komite Audit memiliki nilai t=-10,6dengan tingkat signifikansi 0,000<0,05. Dari hasil tersebut, dapat disimpulkan bahwa Ukuran Komite Audit, Independensi Komite Audit, dan Frekuensi Pertemuan Komite Audit berpengaruh negatif signifikan terhadap Manajemen Laba. Dalam hal ini, karakteristik komite audit yang dimiliki oleh perusahaan manufaktur sektor industri dasar dan kimia, dapat meminimalisasi terjadinya manajemen laba. Saran yang diberikan oleh peneliti adalah, hendaknya perusahaan-perusahaan tersebut tetap mempertahankan kondisi pengawasan terhadap praktik manajemen laba ke arah yang lebih baik.en_US
dc.subjectManajemen Laba,en_US
dc.subjectUkuran Komite Audit,en_US
dc.subjectIndependensi Komite Audit,en_US
dc.subjectFrekuensi Pertemuan Komite Audit.en_US
dc.titlePENGARUH KARAKTERISTIK KOMITE AUDIT TERHADAP MANAJEMEN LABA (Studi Empiris Perusahaan Manufaktur Yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia Tahun 2015-2018)en_US


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record