HUBUNGAN MEKANISME KOPING DENGAN KUALITAS HIDUP PASIEN GAGAL GINJAL KRONIK YANG MENJALANI HEMODIALISIS DI RUMAH SAKIT SANTA ELISABETH MEDAN
Abstract
Latar belakang: Penyakit gagal ginjal kronik merupakan keadaan destruksi struktur ginjal yang progresif, ireversibel dan membutuhkan terapi pengganti ginjal yang menetap. Prevalensi global 11,7% - 15,1%. Kondisi penyakit dan pengobatan yang lama dapat memengaruhi kejiwaan dan kualitas hidup pasien maka dibutuhkan kesiapan fisik dan mental. Koping ialah proses yang digunakan seseorang dalam mengatasi stres. Kualitas hidup adalah persepsi individu tentang posisi mereka dalam kehidupan.
Tujuan: Untuk mengetahui hubungan mekanisme koping dengan kualitas hidup pasien gagal ginjal kronik yang menjalani hemodialisis.
Subyek dan Metode : Penelitian bersifat analitik, desain penelitian cross sectional. Penelitian dilakukan pada November 2019 - Januari 2020, sampel sebanyak 35 orang, usia 18 tahun - 65 tahun, sadar penuh dan bersedia menjadi responden. Data pasien diperoleh melalui rekam medis dan isian pada lembar kuesioner kidney disease quality of life short form (KDQOL-SF) dan brief cope scale.
Hasil: Karakteristik subyek penelitian yakni laki-laki (57,1%), kelompok usia
56 - 65 tahun (48,6%), Pendidikan perguruan tinggi (40%); bekerja sebagai PNS (37,1%), lama menjalani HD 1 - 12 bulan (37,1%) mean 24,60 bulan. Mekanisme koping buruk (57,1%), kualitas hidup buruk (54,3%). Uji statistik menunjukkan terdapat korelasi sedang dengan arah positif (p = 0.007 dan r = 0,413).
Kesimpulan: Ada hubungan yang bermakna antara mekanisme koping dengan kualitas hidup pasien gagal ginjal kronik yang menjalani hemodialisis dengan kekuatan korelasi sedang dan arah positif.
Collections
- Pendidikan Dokter [415]