dc.description.abstract | Penelitian bertujuan untuk mengetahui pengaruh pemberian NAA dan BAP terhadap propagasi tanaman pisang ambon (Musa acuminate Cavendish Group) secara in vitro. Penelitian dilaksanakan di laboratorium Kultur Jaringan Unit Pelaksanaan Teknis (UPT) Benih Induk Hortikultura (BIH) Gedung Johor, Dinas Pertanian Provinsi Sumatera Utara, Kecamatan Medan Johor, Jl Karya Raya No. 22 dari bulan September 2018 sampai dengan Januari 2019.
Penelitian ini menggunakan Rancangan Acak Lengkap Faktorial (RALF) yang terdiri dari dua faktor perlakuan, yaitu: faktor pertama yaitu: Pemberian NAA, yang terdiri dari 4 taraf, yaitu: N0 = 0 mg/l (kontrol), N1 = 0,5 mg/l, N2 = 1 mg/l, N3 =
2 mg/l. faktor kedua yaitu: Pemberian BAP, yang terdiri dari 4 taraf, yaitu: A0 = 0
mg/l (kontrol), A1 = 3 mg/l, A2 = 6 mg/l, K3 = 9 mg/l. Parameter yang diamati adalah persentase eksplan hidup (100%), kondisi eksplan, jumlah tunas, tinggi tunas dan bobot basah akhir.
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa perlakuan NAA berpengaruh tidak nyata terhadap jumlah tunas 8 MST, tinggi tunas 8 MST, dan bobot basah akhir pada semua konsentrasi yang diberikan.
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa perlakuan BAP berpengaruh tidak nyata terhadap jumlah tunas 8 MST, tinggi tunas 8 MST, dan bobot basah akhir pada semua konsentrasi yang diberikan.
Interaksi antara NAA dan BAP berpengaruh tidak nyata terhadap jumlah tunas 8 MST, tinggi tunas 8 MS, dan bobot basah akhir pada semua konsentrasi yang
diberikan. | en_US |