dc.description.abstract | Latar Belakang: Korban-korban yang telah meninggal dan/atau yang ditemukan dalam keadaan yang sudah tidak dikenali lagi perlu dilakukan identifikasi. Identifikasi korban dalam keadaan yang sudah tidak dikenali dilakukan untuk membuktikan bahwa kerangka tersebut adalah kerangka manusia dengan suku, ras, jenis kelamin, perkiraan umur, tinggi badan dan ciri khusus. Tinggi badan merupakan suatu ciri utama yang digunakan sebagai proses identifikasi untuk berbagai kepentingan. Perkiraan tinggi badan dapat diukur berdasarkan tulang panjang.
Tujuan: Penelitian ini bertujuan untuk Mengetahui korelasi antara panjang tulang radius dengan tinggi badan pada Mahasiswa suku Batak di UHKBPN Medan. Metode: Penelitian ini adalah penelitian analitik deskriptif dengan desain cross sectional. Sampel penelitian ini adalah mahasiswa mahasiswi berjumlah 72 orang yang terdiri dari 27 orang laki- laki dan 45 orang perempuan bersuku Batak dan memenuhi kriteria inklusi dan eksklusi di Universitas HKBP Nommensen Medan. Pengambilan sampel dilakukan dengan cara purposive sampling. Analisa data pada penelitian ini dilakukan dengan cara univariat untuk mendeskripsikan karakteristik subjek penelitian, uji normalitas menggunakan uji Kolmogorov- Smirnov serta analisis bivariat menggunakan metode uji Pearson dan Spearman untuk mengetahui korelasi antara variabel panjang tulang radius terhadap variabel tinggi badan.
Hasil: Hasil penelitian berdasarkan jenis kelamin, baik laki-laki dan perempuan memiliki nilai korelasi yang kuat. Laki-laki memiliki kekuatan korelasi r=0,746 (p>0,05) dan perempuan memiliki kekuatan korelasi r=0,789 (p<0,05). Kesimpulan: Terdapat korelasi kuat antara panjang tulang radius dengan tinggi badan pada Mahasiswa suku Batak di Universitas HKBP Nommensen Medan. | en_US |