HUBUNGAN TINGKAT PENDIDIKAN DENGAN TINGKAT PENGETAHUAN WANITA USIA 20-40 TAHUN MENGENAI PEMERIKSAAN PAYUDARA SENDIRI (SADARI) SEBAGAI UPAYA DETEKSI DINI KANKER PAYUDARA DI DESA NAMOSURO KEC. BIRU- BIRU KAB. DELI SERDANG PROVINSI SUMATERA UTARA
Abstract
Latar Belakang—Kanker payudara merupakan salah satu kanker yang paling sering muncul dan merupakan penyebab kematian tertinggi pada wanita di dunia. Salah satu metode skrining untuk deteksi dini kanker payudara adalah SADARI. SADARI perlu dilakukan secara rutin setiap bulan oleh para wanita, baik wanita yang berisiko tinggi maupun wanita tanpa risiko, yang dapat dimulai dari usia 20 tahun. Berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh Nina (2009) menyatakan tidak terdapat hubungan yang bermakna antara tingkat pendidikan dengan tingkat pengetahuan wanita usia 20-
40 tahun mengenai SADARI.
Tujuan—Tujuan penelitian untuk mengetahui apakah ada hubungan tingkat pendidikan dengan tingkat pengetahuan mengenai SADARI sebagai deteksi dini kanker payudara pada wanita usia 20-40 tahun di Desa Namosuro Kec.Biru-biru.
Metode—Penelitian ini merupakan penelitian analitik dengan pendekatan Cross Sectional. Sampel pada penelitian ini adalah 38 responden. Pemilihan sampel dilakukan dengan teknik consecutive sampling. Pengambilan data dilakukan dengan menggunakan kuisioner.
Hasil—Hasil penelitian dari 38 responden menunjukkan bahwa mayoritas responden memiliki tingkat pendidikan tinggi yaitu 57,9% dan tingkat pengetahuan responden mayoritas berada dalam kategori baik yaitu sebesar 89,5%. Mayoritas responden yang berpengetahuan baik terdapat pada kelompok usia 20-25 tahun. Analisis data yang menggunakan Kolmogorov-Smirnov dan dari analisis ini didapati nilai p=1,000 yang menunjukkan tidak adanya hubungan antara tingkat pendidikan dengan tingkat pengetahuan (p>0,05).
Kesimpulan—Hasil penelitian menunjukkan bahwa tidak didapati perbedaan tingkat pengetahuan yang terlalu signifikan pada semua tingkat pendidikan.
Collections
- Pendidikan Dokter [415]