Suatu Studi Tentang Pengaruh Disiplin Belajar Terhadap Prestasi Belajar Siswa Pada Bidang Studi Akuntansi Keuangan di Kelas II SMEA Surya Pematangsiantar Tahun Ajaran 1992/1993
Abstract
ABSTRAK
SOTARDUGA H. SIHOMBING, suatu Studi Tentang Pengaruh Disiplin Belajar Terhadap Prestasi Belajar Siswa Pada Bidang Studi Akuntansi Keuangan di Kelas II SMEA Surya Pematangsiantar Tahun Ajaran 1992/1993.
Kwalitas lulusan sekolah kejuruan formal pada akhir-akhir ini sering mendapat sorotan dari pihak-pihak tertentu, karena lembaga pendidikan kejuruan diharapkan dapat menghasilkan tenaga-tenaga yang terampil, berdidiplin , dan berprestasi dalam bidang jurusannya masing-masing agar siap diterjunkan di tengah-tengah masyarakt.
Ternyata apa yang diharapkan tidak sesuai dengan kenyataan yang diperoleh, dengan kata lain prestasi belajar para siswa rendah. Hal ini terjadi pada sekolah-sekolah umu yang dapat dilihat pada Nilai Ebtanas Murni (NEM), Ujian Masuk Perguruan Tinggi Negeri (UMPTN) maupun penerimaan tenaga jerja pada instansi pemerintah dan swasta .
Maka timbul pertanyaan, apa penyebab rendahnya prestasi belajar siswa tersebut?. Salah satu penyebabnya adalah disiplin belajar. Bila ternyata demikian sejauh manakah pengaruhnya?. Karena pentingnya masalah ini, maka penulis mencoba menjawabnya melalui penelitian ini dengan mengumpulkan data tentang disiplin belajar dan data prestasi belajar.
Untuk mengumpulkan data disiplin belajar instrumen yang digunakan adalah angket, sedangkan data prestasi belajar siswa dilakukan tes pengantar akuntansi yang dilaksanakan di SMEA Surya Pematangsiantar. Setelah data kedua variabel terkumpul diuji normalitasnya dengan menggunakan kertas peluang normal dan chi-kuadrat.
Kemudian penulis menghitung persamaan regresi linier sederhana hingga diperoleh Ÿ = 5,63 + 0,43X. Angka ini menunjukkan ada nya pengaruh variabel bebas (X) terhadap variabel terikat (Y). Untuk pengujian selanjutnya dipergunakan daftar analisa varians (ANAVA) dengan menghitung harga F, diperoleh F hitung 55, 58 lebuh besar dari F tabel 3.93 sehingga variabel X memberikan kontribusi terhadap variabel Y. Sedangkan untuk linieritas regresi diperoleh F hitung 0,64 lebih kecil dari F tabel sebesar 1,54, hal ini berarti berarti bahwa regresi tersebut adalah model linier, sehingga tidak ada alasan untuk mencari regresi model non linier.
Selanjutnya untuk mengetahui erat tidaknya hubungan variabel X dangan variabel Y, penulis menghitung besarnya koefisien korelasi “r”. Dengan menggunakan diagram pencar diperoleh r ),86, sedangkan koefisien determinasi r² sebesar 74%. Kemudian melalui pengujian signifikansi koefisien korelasi diperoleh harga t hitung sebesar 16,07 lebih dari t tabel 2,00, dengan demikian koefisien korelasi itu adalah signifikan.
Collections
- LP - Report Research [230]