dc.description.abstract | Latar Belakang : Abortus provokatus kriminalis adalah pengguguran kehamilan tanpa alasan medis yang sah atau oleh orang yang tidak berwenang dan dilarang oleh hukum. Kejadian ini meningkat secara global termasuk di Indonesia. Berdasarkan data yang dikeluarkan Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (2012) terjadi 2,4 juta kasus dan 35% terjadi dikalangan remaja. Fenomena ini terjadi karena kurangnya pengetahuan mengenai dampak abortus provokatus kriminalis.
Tujuan : Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui tingkat pengetahuan dan sikap siswa – siswi SMA Swasta Teladan Binjai mengenai abortus provokatus kriminalis.
Metode : Metode penelitian ini adalah deskriptif dengan menggunakan total sampling sebanyak 148 siswa – siswi di SMA Swasta Teladan Binjai. Data yang ditampilkan berupa distribusi frekuensi tingkat pengetahuan dan sikap mengenai abortus provokatus kriminalis.
Hasil : Didapat hasil penelitian sebanyak 67 orang (45,2%) memiliki tingkat pengetahuan cukup tentang abortus provokatus kriminalis, 46 orang (31,1%) memiliki pengetahuan kurang dan 35 orang (23,7%) memiliki pengetahuan baik. Sedangkan sikap siswa – siswi terhadap abortus provokatus kriminalis didapat sebanyak 73 orang (49,3%) memiliki sikap yang cukup, 54 orang (36,5%) memiliki sikap yang baik dan 21orang (14,2%) memiliki sikap yang kurang.
Kesimpulan : Siswa – siswi kebanyakan memiliki tingkat pengetahuan yang cukup dan sikap yang cukup mengenai abortus provokatus kriminalis. | en_US |